NEWS

Rakernas Pemuda katolik: “Kaderisasi yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pemuda yang Terampil, Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0.”

Loading

Komsoskam.com, Jakarta – Sejalan dengan tema Kongres Nasional Pemuda Katolik yang telah dilaksanakan di Kupang, NTT pada tanggal 7-9 Desember 2018 yang lalu, Rakernas Pemuda Katolik 2019 mengangkat tema “Kaderisasi yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pemuda yang Terampil, Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0.” Adapun Rapat Kerja Nasional (Rakernas) berlangsung di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat-Minggu (21-23 Juni 2019).  Acara rakernas ini akan dihadiri oleh beberapa menteri yang menjadi nara sumber dalam seminar nasional, beberapa pejabat negara, peserta Pengurus Komda dari 32 Provinsi dan Pengurus Komisariat cabang (Komcab) dari 187 Kabupaten/Kota, serta Dewan Penasihat, Pastor Moderator dan sejumlah Peninjau.

Sesuai dengan tema tersebut di atas, Pemuda Katolik diharapkan menjadi sarana untuk menggali dan mengembangkan potensi setiap kader agar dapat berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Program-program kerja pengurus, baik tingkat pusat maupun daerah, harus diarahkan kepada peningkatan kapasitas dan pembentukan karakter anggota Pemuda Katolik.

Ketua Rakernas SC Edward Irawan menuturkan bahwa Rakernas ini diselenggarakan untuk menyusun program kerja nasional untuk tiga tahun ke depan, serta menetapkan peraturan dan tata kerja organisasi yang disesuaikan dengan dinamika organisasi.

Sementara Ketua Komisariat daerah DKI Jakarta Bondan Wicaksono mengakui dirinya senang menjadi tuan rumah Rakernas Pemuda Katolik 2019. Menurut Bondan, Rakernas ini merupakan merupakan momen penting bagi Pemuda Katolik khususnya di DKI Jakarta untuk terus mendorong setiap anggotanya dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga  Mengabdi bagi majalah Menjemaat untuk Pewartaan Karya Gereja di Keuskupan Agung Medan

“Karena itu, Pemuda Katolik juga harus mendorong kader-kadernya untuk memiliki kemandirian dan daya tahan dalam hal ekonomi. Berbagai pelatihan kewirausahaan menjadi penting dan strategis untuk dimasukkan dalam program pengurus Pemuda Katolik yang sudah berusia 74 tahun,” ungkap Bondan.

Hal ini, lanjut Bondan, tidak terlepas dari sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pemuda Katolik lahir dari rahim ibu pertiwi untuk turut memperjuangkan nasib dan masa depan bangsa dan negara Indonesia.

“Kesadaran akan identitas dan panggilan tersebut yang senantiasa menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi kami generasi Pemuda Katolik saat ini. Sebagaimana di masa yang lalu, keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik dalam bidang politik juga terjadi pada masa kini. Politik adalah panggilan yang bersifat mulia,” terang dia.

Pemuda Katolik menurut Bondan harus terlibat dengan berbagai persoalan kemasyarakatan, serta berupaya agar terus menjadi garam dan terang dunia. Pemuda Katolik juga harus turut memberikan alternatif solusi atas berbagai persoalan bangsa dan negara.

“Melalui bidang politik, kita bisa turut merumuskan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik tidaklah berorientasi kekuasaan belaka, melainkan bagaimana agar politik senantiasa berlandaskan kasih. Politik harus benar-benar mencerminkan kehendak mewujudkan kesejahteraan umum,” kata dia.

Dalam Rakernas 2019 ini Pemuda Katolik juga akan membahas sejumlah permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan, di antaranya adalah semakin gencarnya penyebaran paham intoleransi dan radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga  Seminar Kepemudaan Oleh Pemuda Katolik Komsisariat Cabang Kabupaten Labuhanbatu

“Pemuda Katolik senantiasa berkomitmen untuk melawan setiap gerakan yang mengancam dasar negara Pancasila dan keutuhan NKRI,” pungkas Bondan.

Pemuda Katolik merupakan salah satu organisasi kepemudaan dan kemasyarkatan yang berasaskan pada nilai-nilai katolik dan pancasila dengan semboyang perjuangan yakni Pro Ecclesia Et Patria (untuk Gereja dan Tanah Air). Organisasi ini berdiri pada 15 November 1945 dengan nama AMKRI dan kemudian berubah menjadi Pemuda Katolik pada Kongres I di Solo 1961.

Sebagai suatu organsasi, Pemuda Katolik harus terus bertumbuh seiring perkembangan zaman dan tetap memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam perubahan untuk membangun martabat manusia dan mewujudkan keadilan sosial. Pemuda Katolik terus melakukan kadersisasi melalui kegiatan-kegiatan yang selalu diselenggarakan secara rutin baik di tingkat Cabang, Daerah maupun Nasional. Salah satunya adalah kegiatan Rakernas.

Facebook Comments

Sri Lestari Samosir

Ibu Bahagia. Freelance Writer. Womanpreneur.

Leave a Reply