Yesus adalah ‘Pokok’ – Kita Ranting
28 April 2024 | Hari Minggu V Masa Paska | Kis 9:26-31 ; Mzm 22:26b-27.28+30.31-32 ; Yoh 15:1-8
Memperoleh buah banyak atau melimpah dari tanaman adalah harapan dan target seorang petani. Petani akan berupaya semaksimal mungkin mengurus – merawat tanamannya agar menghasilkan seperti yang diinginkannya. Ketika usahanya berhasil, tentu dia akan merasa bahagia dan sukses.
Dalam Injil hari Minggu ini (Paskah V) Yesus menyampaikan firman-Nya dengan mengibaratkan atau memberi suatu perumpamaan yaitu “Pokok Anggur dan Ranting”. Yesus berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah rantingrantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apaapa” (Yoh 15:5). Perumpamaan yang menekankan kesatuan mesra dan intim dengan Tuhan. Betapa pentingnya bersatu erat dengan Yesus itu agar memperoleh hidup dan berbuah.
Bagi kita sebagai orang beriman sangat pentinglah menyikapi perkataan Yesus itu. Bagi kita Yesus adalah bagaikan pokok dari segala apa yang hendak kita perbuat dan inginkan. Iman kita bertumbuh dan berkembang harus berporos dan berpangkal kepada Yesus Kristus sebagai pokok. Adalah benar bahwa ranting hidup dari pokok. Ranting tidak dapat berbuah bila lepas dari pokok, tetapi akan berbuah lebat bila ketat menempel – menyatu dengan pokok yang adalah sumber hidup.
Ranting tidak boleh lepas dari pokok, segala energi dan asupan hidup yang diperlukan ranting didapat atau mengalir dari pokok. Ranting yang terpisah dari pokok tentu akan layu – mati, tidak berguna selain dipotong lalu dibuang atau dibakar. Orang beriman kristiani adalah “ranting-ranting”. Mau hidup benar dan berbuah sebagai orang beriman harus makin menyatu dengan Sang Pokok yaitu Yesus Kristus.
Yesus Kristus, Sang Pokok hidup sungguh-sungguh memberi dan menyalurkan daya hidup-Nya kepada kita ini. Santapan hidup rohani kita sungguh diberikan agar kita hidup dan menghasilkan buah-buah hidup yang banyak dan manis. Lewat Gereja Kudus-Nya, kita diberi kesempatan mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, menerima Sakramen-sakramen terlebih Ekaristi kudus. Semua ini adalah daya hidup Ilahi yang dialirkan kepada kita agar kita hidup dalam Tuhan dan akhirnya menghasilkan buah-buah kehidupan.
Semakin kita menyatu dan mendekatkan diri dengan Tuhan maka kita menerima asupan santapan – makanan rohani yang memberi kita daya hidup Ilahi. Ranting membutuhkan aliran hidup dari pokok. Itu semua telah disediakan Tuhan lewat GerejaNya. Maka hadirlah selalu dalam persekutuan jemaat dan setiap kali ada perayaan liturgi agar kita menyedot daya hidup ilahi itu.
Ranting akan menjadi tempat buah hidup bila selalu menyatu dengan pokok hidup yaitu Yesus Kristus. Ada satu lagu: “Yesus pokok dan kitalah carangnya tinggallah di dalamnya, Yesus pokok dan kitalah carangnya tinggallah di dalamnya, Yesus pokok ……….. pastilah kau akan berbuah…..” Boleh kita nyanyikan lagu ini dalam hati atau bila mungkin, bersama dengan keluarga atau sesama umat di lingkungan atau waktu senggang. Jangan hanya lagu pop aja kita nyanyikan, sekalisekali bagus menyanyikan lagu-lagu rohani agar semakin bergema di hati kita.
Bersatulah selalu dengan sesama jemaat dan bersama-sama merayakan iman agar iman kita makin hidup dan diteguhkan satu sama lain. Amin.