NEWSREFLEKSI

Paskah Bersama di Tengah Alam: Cerita dari Lingkungan St. Elisabeth Meneguhkan Solidaritas

Loading

Di tengah keasrian Wisata Alam Peken Tebu, Sibolangit, komunitas Lingkungan St. Elisabeth dari Paroki Santa Maria Ratu Rosari Medan berkumpul dengan semangat yang tinggi untuk merayakan Paskah.

Pada hari Minggu, 21 April 2024, acara ini tidak hanya menjadi momen perayaan tetapi juga bertepatan dengan Hari Kartini, mengusung tema penting “Memperkuat Solidaritas dan Subsidiaritas untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bersama” yang menggema di antara para peserta.

Ketua Lingkungan St. Elisabeth, N. Sitinjak, memulai acara dengan ibadah pagi yang hikmat. Di hadapan umat yang berkumpul, beliau menyampaikan renungan tentang peran gembala, menggambarkan pentingnya setiap anggota komunitas untuk saling menjaga.

“Seperti gembala yang tidak pernah meninggalkan dombanya, kita juga harus selalu ada untuk satu sama lain,” kata N. Sitinjak, mengajak jemaat untuk merenungkan nilai-nilai solidaritas dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua Lingkungan St. Elisabeth Bapak N. Sitinjak memberikan renungan

Pembagian Telur Paskah: Simbol Harapan Baru

Kegembiraan meluap di wajah anak-anak saat mereka menerima telur Paskah, yang dibagikan sebagai bagian dari perayaan. Telur ini, yang melambangkan kehidupan baru dan harapan, menandai salah satu momen puncak acara, memberikan kesan mendalam dan kegembiraan yang tak terlupakan bagi para peserta cilik.

Kegiatan berlanjut dengan serangkaian permainan yang telah disiapkan khusus untuk memperkuat ikatan antar anggota komunitas. Suasana kebersamaan semakin terasa saat semua orang, baik tua maupun muda, terlibat dalam lomba.

Setiap kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memberikan hiburan, tapi juga untuk membina kerjasama dan keakraban di antara para umat, memperkuat fondasi komunal yang sudah ada.

Baca juga  Suka Cita Perayaan Paskah Lingkungan St.Elisabeth Paroki Santa Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat

Penghormatan Hari Kartini: Apresiasi Terhadap Peran Perempuan

Perayaan ini semakin berarti dengan adanya penghormatan khusus kepada Hari Kartini. Dalam sebuah sesi yang penuh emosi dan nuansa romantis, para suami mengambil momen istimewa untuk memberikan penghargaan kepada para istri mereka.

Dengan penuh kelembutan, mereka memasangkan topi yang disiapkan panitia, yang merupakan simbol kebijaksanaan dan keberanian perempuan, kepada istri mereka.

Cahaya matahari yang menembus dedaunan menambah keindahan momen tersebut, menciptakan suasana yang hangat dan menyentuh hati.

Moment Pembagian Topi kepada Istri
Moment Pembagian Topi kepada Istri

Momen ini tidak hanya sebagai pemberian hadiah tetapi juga menjadi waktu untuk refleksi dan mengakui peran penting perempuan dalam membangun dan memperkuat fondasi keluarga serta kontribusi mereka dalam masyarakat, sembari memperdalam ikatan cinta dan penghargaan di antara mereka.

Diskusi AD ART: Memperkuat Komitmen Komunal

Dalam rangkaian acara, salah satu sesi yang krusial adalah diskusi mengenai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Lingkungan St. Elisabeth. Sesi ini dianggap sangat penting sebagai cara untuk mempertegas kembali komitmen bersama seluruh anggota komunitas.

Dalam diskusi ini, semua peserta diajak untuk memahami dan menyetujui nilai-nilai yang telah disepakati bersama, yang bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi dapat beroperasi secara sehat dan inklusif.

Diskusi ini tidak hanya fokus pada pemahaman formal dari dokumen tersebut, tetapi juga membuka ruang untuk dialog terbuka antar anggota, memperkuat fondasi komunal dan menggarisbawahi pentingnya transparansi serta partisipasi aktif dari setiap anggota.

Baca juga  Memperkuat Semangat Paskah dalam Kehidupan Sehari-hari

Menikmati Kedamaian Alam

Di sesi acara bebas, semua peserta diajak untuk berenang di sungai yang mengalir lembut di area Wisata Alam Peken Tebu. Momen ini menjadi kesempatan untuk bersyukur dan merenungkan makna dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

Suasana menjadi lebih akrab saat beberapa peserta mulai bernyanyi bersama, memecah kesunyian alam dengan melodi yang meriah.

Tidak ketinggalan, kegiatan bakar ikan yang disiapkan di tepian sungai menambah keceriaan sambil tertawa dan berbagi cerita. Kegiatan ini menyatukan semua peserta dalam sebuah pengalaman komunal yang hangat dan mengesankan, menjadikan alam Peken Tebu dengan segala keindahannya sebagai latar belakang yang sempurna untuk mengakhiri hari yang penuh refleksi dan kegembiraan.

Menikmati Keindahan Alam

Masa Depan yang Inklusif dan Sejahtera

Perayaan Paskah oleh Lingkungan St. Elisabeth bukan hanya upacara keagamaan, tetapi juga platform bagi komunitas untuk menggali lebih dalam tentang makna solidaritas dan subsidiaritas.

Ini adalah hari di mana setiap anggota merasakan kekuatan dari kebersamaan, dan mengambil langkah lebih jauh untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera bagi semua.

Penulis: Sry Lestari Samosir (Umat Lingkungan St. Elisabeth)

Facebook Comments

Sri Lestari Samosir

Ibu Bahagia. Freelance Writer. Womanpreneur.

Leave a Reply