NEWS

Bimas Katolik Kota Medan Berbagi Kasih dengan Panti Jompo ‘Anbu Illam’, dan  Panti Asuhan St. Lucy Filipini

Loading

Komsoskam.com , Medan | Kementerian Agama Kota Medan mengadakan bakti sosial kepada penghuni panti jompo ‘Anbu Illam’ yang beralamat di Jalan Sei Babalan, Medan Petisah, Kota Medan, Rabu (17/4). Kegiatan kemanusiaan yang dikerjakan oleh Bimbingan Masyarakat Katolik ini merupakan ungkapan syukur atas berkat Tuhan dan hasil aksi puasa masa prapaskah yang diwujudkan bertepatan dengan Hari Raya Paskah Tahun 2024.

“Kami datang ke sini ingin berbagi kasih sebagai salah satu aksi paskah. Mudah-mudahan kehadiran dan sedikit yang kami bawa dapat membantu orang tua yang tinggal di sini. Semoga kita semua sehat dan semangat,” kata Penyelenggara Bimas Katolik Kota Medan Pinta Omastri Pandiangan, MSP, seraya menambahkan sangat terinspirasi oleh semangat hidup rohani orang tua itu.

‘Anbu Illam’ atau ‘Rumah Kasih’ adalah panti jompo yang dikelola oleh Yayasan Love Medan Indians. Anjuna Dewi, satu-satunya pendamping orang tua itu, bercerita, rumah tersebut awalnya dikhususkan bagi kaum lansia dari etnis Tamil dari berbagai agama, tapi kini semua etnis akhirnya diterima. Rumah itu secara khusus menampung dan melayani orang lanjut usia yang tidak berkeluarga sehingga harus hidup sendiri.

Meskipun dikekola Gereja Methodist, ada tiga orang umat Katolik di panti jompo ‘Anbu Illam’, yaitu Conceeta (73), Mauleen (75), dan Sunri (79). Mereka mengikuti misa di Gereja St. Antonius dari Padua, Hayam Wuruk, jika ada ongkos becak. Conceeta mengaku sempat bekerja di paroki. “Saya bekerja tahun 1985-2007”, katanya. Mereka berharap kehadiran pastor karena rindu menerima Sakramen Mahakudus.

Bimas Katolik menyerahkan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari yang diharapkan dapat membantu mereka yang tinggal di rumah tersebut. Ada beras, telur, minyak goreng, sabun, dan sejumlah keperluan orang tua. Barang-barang tersebut merupakan buah penghayatan iman dari seluruh pegawai yang ada di kantor Bimas Katolik Kota Medan, mulai dari penyelenggara, pengawas, penyuluh, sampai kepada guru.

Kunjungan Kasih juga dilakukan ke panti Asuhan St. Luci Filipini Medan yang dikelola kongregasi Suster KYM.

“Kami membawa bantuan seadanya. Bantuan ini kami kumpulkan dari rasa ingin berbagi yang dimiliki oleh guru-guru agama Katolik, pengawas, penyuluh, dan seluruh pegawai Bimas Katolik yang ada di Kota Medan. Mudah-mudahan ini berguna bagi adek-adek yang ada di sini. Tetap miliki spirit hidup untuk sukses karena keberhasilan itu milikmu”, kata Penyelenggara Bimas Katolik Pintas Omastri Pandiangan, MSP.

Anak-anak di panti Asuhan St. Luci Filipini menyampaikan terimakasih atas bantuan yang disampaiakn oleh Bimas Katolik kota Medan. “Semoga kami dapat menggunakannya dengan baik. Semoga Bapak dan Ibu selalu diberikan kesehatan, dilancarkan dalam pekerjaan, dan dimudahkan rejeki. Bagi anak-anak Bapak dan Ibu yang masih studi, semoga studinya dilancarkan”, kata Teresia Espri Melati (14) mewakili teman-temannya.

Anak-anak di panti asuhan ini berasal dari keluarga tak mampu atau yatim-piatu dari seluruh Indonesia. Saat ini, penghuninya ada yang berasal dari Papua, Mantawai, Nias, dan juga daerah-daerah di Sumatera Utara. Usianya bervariasi mulai dari usia TK sampai SMA. Mereka diberi pendidikan formal di mana seluruh biaya sekolah dan hidup harian mereka diusahakan oleh Yayasan Vita Dulcedo, sebuah karya Suster KYM.

“Vita Dulcedo dari Bahasa Latin, artinya hidup yang bersinar. Harapan kita, anak-anak yang sudah kita fasilitasi bersekolah ini bisa nanti menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakat. Misi kita di sini memberikan pendidikan bagi mereka dari TK sampai SMA. Setamat SMA, mereka kita harapkan sudah bisa sedikit lebih mandiri menjalani hidup sehingga kembalikan ke keluarga,” papar Sr. Reynalda Sinaga, KYM. (MN)

 

 

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *