Safari Panggilan Fakultas Filsafat St. Thomas Sumatera Utara
Fakultas Filsafat Universitas St. Thomas Sumatera Utara, Pematangsiantar kembali mengadakan kegiatan safari di berbagai Paroki maupun stasi yang ada di wilayah Keuskupan Agung Medan. Safari tahun ini telah dilaksanakan di Paroki Perdagangan, Paroki Tebing Tinggi dan Paroki St. Petrus dan Paulus Kabanjahe , yakni pada tanggal 28 Januari dan 26 Februari 2018 lalu.
Kegiatan Safari ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara para calon petugas pastoral (frater, bruder, suster) dengan umat, serta memperkenalkan Fakultas Filsafat atau STFT St. Yohanes sebagai lembaga pendidikan calon imam, biarawan/ti dan awam. Melalui kegiatan ini diharapakan umat semakin mengenal calon pelayan mereka dan sebaliknya para calon tenaga pastoral semakin termotivasi dalam karya serta panggilan mereka.
Kegiatan safari ini juga menjadi sarana aksi panggilan. Para mahasiwa/i yang adalah calon tenaga pastoral memperkenalkan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari di biara maupun di Seminari Tinggi serta men-sharing-kan sejarah panggilan mereka secara singkat. Pertemuan itu diharapkan menumbuhkan niat di hati para kaum muda Katolik untuk semakin perduli terhadap 
kehidupan dan masa depan gereja sehingga mereka tergugah untuk ikut bergabung bersama menjadi pelayan di masa mendatang.
Kegiatan Safari ini merupakan bagian dari Gebyar Suara Rajawali (GSR) yang puncaknya akan diadakan pada bulan Mei 2018 mendatang. Kegiatan puncak akan diisi dengan berbagai perlombaan antar SMA/SMK di daerah Siantar-Simalungun dan daerah lainnya. Jenis perlombaan itu antara lain paduan suara, debat kontes, pidato bahasa Inggris, Improvisasi, dll. GSR merupaakn agenda tahunan senat mahasiswa Fakultas Filsafat. GSR menjadi sarana untuk melatih mahasiwa/i dalam mengelola organisasi dan event tertentu dan menjadi ajang untuk mengasah kreativitas mahasiswa/i. Kegiatan ini membuat mahasiwa/i semakin peka dan up to date terhadap situasi di sekitarnya walaupun mereka berada dalam tahap formatio di Seminari Tinggi dan di biara atau rumah pendidikan.
Fr. Indra Alexius Tamba
