NASIONALNEWS

Literasi Media OMK KAM: Gunakan Meksos Untuk Wartakan Kabar Sukacita

Loading

Komsoskam.comMedan – Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Medan dari sejumlah paroki mengikuti workshop media sosial yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia berkerjasama dengan KomSos KAM dan Komkep KAM. Sebanyak 100 orang muda dilatih untuk terampil menggunakan media sosial sehingga mampu menciptakan konten-konten kreatif yang bermanfaat dan berguna bagi pengguna media sosial. Dengan bekal positif ini diharapkan juga orang muda bisa terhindar dari hoax yang menjadi musuh besar bangsa Indonesia.

Acara berlangsung di Hall Catholic Center Medan mulai Kamis – siang hingga Jumat-sore (22-23/11), dan dilanjutkan dengan pembinaan khusus dari KOMKEP KAM. Sesuai dengan tema, kegiatan ini diselenggarakan agar anak-anak muda mampu mengekspresikan sukacitanya dengan perilaku cerdas, santun dan bijak dalam bermedia sosial.  Dalam sambutannya RP Alexander Silaen OFMCap, selaku ketua panitia, mengajak seluruh peserta untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan workshop tersebut sehingga mampu memahami dan memberikan kontribusi bagi pengguna media sosial.  “Ini kesempatan baik, tanya apa yang tidak kamu mengerti dan aplikasikan ilmu yang kamu dapatkan”ujarnya menyemangati peserta.

Materi awal diantar oleh oleh RD Kamilus Pantus, (sekretaris Eksekutif KOMSOS KWI), yang menerangkan pandangan gereja tentang media sosial sebagai produk teknologi Informasi. Dijelaskan bahwa umat katolik mesti memanfaatkan teknologi ini sebagai alat untuk mewartakan kabar sukacita. Demikian pula media sosial saat ini menjadi lahan berpastoral yang cukup luas sehingga seluruh umat katolik dipanggil untuk menggarami, memberi dan membagi sukacita injili. Kemudian sesi dilanjut dengan materi cara memproduksi video pendek. Peserta juga disuguhkan aneka video dan karya-karya peserta genposting dari beberapa kota lainnya agar menjadi bahan pembanding bagi peserta genposting medan. Peserta yang dibagi dalam 10 kelompok ditantang untuk menjadi genposting  yang produktif dan kreatif sehingga mampu membawa pengaruh postif bagi sekitarnya.

Baca juga  SEJARAH BKSN

Tak hanya itu peserta juga mendapat bekal dari Dirjenkominfo yang didukung oleh relawan TIK dan sesi dari Kopasus serta ahli komunikasi, Kang Arul. Materi ini memberikan wawasan agar anak-anak muda memahami risiko kehilangan data pribadi atau privasi bila terlalu mengumbar kehidupan pribadi di media sosial. Kang Arul menambahkan bahwa media sosial bisa memberikan kesenangan, penghasilan (duit) tetapi bisa juga menjadi malapetaka. “Selain banyaknya cerita sukses di media sosial, tak jarang juga ditemukan kasus penculikan dan penipuan” katanya. Untuk itu ia berpesan agar lebih bijak, waspada dan kreatif dalam bermedia sosial.

Jansudin Saragih

Facebook Comments

Leave a Reply