NEWSPESONA GEREJA

Bersama Bunda Maria Jalani Bulan Oktober

Loading

Komsoskam.com-Tarutung Bulan Oktober dikenal dengan bulan Rosario dalam Gereja Katolik. Pada bulan ini biasanya Umat Katolik bertekun berdevosi kepada Bunda Maria dengan mendaraskan doa Rosario. Dengan berdoa Rosario kita berharap Bunda Penolong, Maria Bunda Yesus, akan menyampaikan doa-doa kita kepada Puteranya, Tuhan kita. Untuk mengawali bulan ini, umat Paroki St. Maria Tarutung melaksanakan misa pembukaan bulan Rosario. Pembukaan itu diawali dengan perarakan tandu Bunda Maria sambil mendaraskan doa Rosario. Ada tiga rayon yang melaksanakan kegiatan seperti ini: Rayon Kota, Rayon Aekraja dan Rayon Sipoholon.

Di rayon Sipoholon kegiatan dimulai pukul 15.30, perarakan dimulai dari rumah bapak Hutauruk (kira-kira 1 km dari gereja) menuju goa Maria di stasi Hutaraja. Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 100 umat utusan stasi: Lumbansoit, Sandaran, Lobusingkam, Silangkitang, Sipoholon dan stasi Hutaraja sendiri selaku tuan rumah. Kemudian kegiatan ditutup dengan misa dipimpin oleh RD Anggiat Damianus Sihotang.

Sementara itu di rayon Aekraja perarakan tandu Maria dimulai pukul 18.00 dari halaman CU Marsiurupan Aekraja menuju gereja stasi St. Ambrosius Aekraja. Kegiatan itu dihadiri kurang lebih 300 umat dari Aekraja, Peasipon dan Sitonggitonggi. Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan misa yang dipimpin oleh RD Henri Jhonson Simbolon.

Di rayon kota, perarakan tandu Maria dimulai dari terminal madya Tarutung. Kegiatan itu dihadiri kurang lebih 400 umat dari 8 lingkungan kota dan perarakan dikawal oleh Polisi Taput. Walaupun gerimis menguyur, umat tetap setia berjalan sambil mendaraskan doa Rosario. Kegiatan ini juga ditutup dengan misa, yang disemarakkan dengan koor dari Salve Regina. Usai misa, umat masih berkumpul untuk menyantap lappet dan benti pulut. Sungguh semuanya bersuka cita bersama Bunda Maria.

Dalam Ekaristi para pastor berpesan agar umat bertekun dalam devosi kepada Bunda Maria dengan berdoa rosario selama Oktober ini dan untuk seterusnya, serta membiasakan hal tersebut di dalam keluarga.

(Jhon Henry Sitohang)

Facebook Comments

Leave a Reply