KATEKESENEWS

TAHUN PASTORAL KEEMPAT: KELUARGA SEJAHTERA (1)

Loading

  1. Keluarga Katolik mampu mengelola keuangan

Gereja mencita-citakan Keluarga Katolik yang sejahtera. Kesejahteraan bukanlah sesuatu yang otomatis dialami oleh manusia, tetapi sesuatu yang harus diusahakan. Kesejahteraan bersumber dari berbagai faktor. Salah satu sumber kesejahteraan adalah adanya pengelolaan keuangan yang baik di tengah-tengah keluarga. Pengelolaan keuangan bukan hanya sebatas bagaimana memanfaatkan uang yang ada, tetapi juga bagaimana mendapatkan uang secara halal dan baik.

Mengelolah keuangan yang baik adalah salah satu perwujudan tugas dan panggilan gereja. Keuangan itu harus dikelolah serta ditata dengan memperhatikan skala prioritas serta kepentingan bersama dalam keluarga, dan bukan hanya kepintingan pribadi. Untuk tujuan tersebut, pengelola keuangan keluarga membutuhkan informasi keuangan yang akurat, konsisten, teratur, dan terbuka. Dalam hal inilah setiap keluarga perlu mengobah mind set dalam penanganan keuangan yang lebih baik. Maka, keluarga harus terbuka untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya dalam penanganan pengelolaan keuangan.

Pengelolaan keuangan yang sehat adalah memperhatikan kebutuhan masa depan. Maka, menabung adalah salah satu hal yang amat penting. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara baik pribadi atau melalui lembaga yang ada seperti CU, BPR, menyimpang dalam bank, sambil mengindahkan himbauan-himbauan Ajaran Sosial Gereja. Semakin banyak dimasuki oleh keluarga lembaga yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, semkain terbuka dan terlibat dalam peningkatan kesejahteraan bersama (bonum commune) dan hidup bersosial (solidaritas).

Pengelalaan keuangan juga harus dilandasi dengan usaha kerja keras mendapat pemasukan secara sehat. Melihat peluang yang ada di lingkaran keluarga, bisa mendapat pemasukan. Memamfaatkan aset-aset yang ada, disiplin, tekun, konsisten, gigih, serta memanage waktu dengan baik adalah menjadi kunci kemudahan mengelolah keuangan yang baik.

Dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan, kepala keluarga relatif lebih mudah untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikannya dengan seluruh anggota keluarga. Maka, komunikasi juga termasuk bagian penentu lancarnya pengelolaan keuangan yang baik. Adanya komunikasi yang lancar di tengah-tengah keluarga, akan mempergampang pengelolaan keuangan yang sehat dan bermartabat.

(TPP KAM- Heri Sembiring)

 

artikel ini sebelumnya dimuat di majalah Menjemaat edisi Januari 2020

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *