“Beriman dari Altar Sampai ke Pasar” PASKAH RAYON KOTA PAROKI ST. MARIA TARUTUNG
komsoskam.com – Tarutung, Rayon Kota paroki St. Maria Tarutung, Minggu (19 Mei), yang terdiri dari enam lingkungan merayakan paskah bersama. Ini merupakan puncak perayaan karena pada hari sebelumnya telah diadakan kegiatan lain seperti pertandingan tenis meja. Kegiatan pada puncak perayaan ini adalah Ekaristi, aksi panggilan, pertandingan senam tobelo, fashion show, membagikan hadiah Lucky draw serta beberapa hiburan dari perwakilan lingkungan-lingkungan dan sekolah St. Maria. Adapun peserta lomba senam tobela adalah para ibu, sementara peserta fashion show adalah anak sekolah minggu.
Tema Paskah rayon kota yang direnungkan pada tahun ini adalah “Beriman Katolik Mulai dari Altar sampai ke Pasar”. Dan sub tema: dengan Semangat Paskah umat Katolik berani menyaksikan iman di tengah kemajemukan masyarakat. Tema dan sub tema yang sangat bagus dan menarik untuk direnungkan. Dalam kotbah, P. Henri Simbolon sebagai gembala umat di paroki St. Maria dan yang memimpin Ekaristi pada perayaan paskah rayon kota ini, mengapresiasi tema serta sub tema yang diangkat. Pastor dalam homilinya mengajak para umat, agar kegembiraan iman yang dialami sejak persiapan pesta sampai pada puncak perayaan yakni Ekaristi dan pertandingan-pertandingan, tetap dibawa dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan tema perayaan “Beriman Katolik mulai dari Altar sampai ke Pasar”. Benar, Iman mesti diungkapkan dalam kebersamaan sebagai orang Katolik seperti ber-ibadah, ber-ekaristi dalam kesatuan dengan Tuhan yang disimbolkan dengan altar Tuhan, dan iman juga mesti diungkapkan dalam kebersamaan realitas hidup dengan siapapun tanpa pandang agama, suku, ras, golongan. Sukacita iman mesti dirasakan oleh semua orang dari kalangan apapun. Pesan Paskah ini diperkuat oleh Sabda Tuhan dalam surat rasul Yakobus yang mengatakan “jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”. Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik. Maka, makna perayaan paskah ini akan semakin dangkal jika kita umat beriman dekat kepada Tuhan hanya pada saat Ibadah, Ekarisi serta kegiatan-kegiatan hidup menggereja saja, sementara kita menutup sukacita iman itu terhadap realitas hidup dalam memasyarakat.
Semoga umat beriman yang ada di Paroki St. Maria Tarutung, tetap semangat dalam mewartakan sukacita iman yang telah berkobar kembali berkat semangat paskah yang dialami pada pesta ini. Sukses buat semua penyelenggara Pesta. Tuhan memberkati!.
(Sr. Rosalia Naibaho, KYM)