NEWSPESONA GEREJA

3 + 1 Manfaat Aktif di KMK

Loading

Tiga tahun melewati waktu sebagai mahasiswa, bisa dibilang saya menghabiskan waktu lebih banyak di Pondok Mahasiswa – jika anda pernah jadi mahasiswa dan kuliah di kota Medan, pastinya tahu tentang tempat ini. Ya, Pondok Mahasiswa adalah tempat khusus untuk berkumpulnya mahasiswa katolik se-kota Medan. Dan tentunya, melalui KMK kampus masing-masing.

Ada yang belum tahu KMK? Wah… saya rasa tidak. Meskipun tak aktif, setidaknya pasti pernah mendengar. Atau kalau memang sudah lupa, baiklah, saya jelaskan sedikit. KMK adalah akronim dari Keluarga Mahasiswa Katolik yang merupakan bagian dari Unit kegiatan Mahasiswa dan karena itu termasuk organisasi intra-kampus (untuk sejarahnya, saya rasa setiap KMK punya keunikan sejarah masing-masing).
Saya pernah aktif, dan  merasakan pergolakan iman yang dahsyat ketika bergabung di KMK – tetapi untuk curcol (curhat colongan) ini, akan saya ceritakan selanjutnya. Itupun kalau tulisan ini lolos moderasi redaksi. (main mata ke redaksi)

Dalam tulisan kali ini, saya akan bercerita sedikit tentang manfaat apa saja yang didapat jika bergabung dan aktif di KMK.
Siapkan kopi Anda, ini akan berat. Kalian tak akan sanggup. Kecuali sudah pernah baca Filipi 4:13.

1. Percaya diri
Ketika pertama kali bergabung di KMK, saya selalu gugup berbicara di depan umum. Bahkan, setelah duduk sebagai pengurus pun, saya kerap gemetaran bila berbicara di hadapan orang banyak. Namun, seiring semakin sering tampil di banyak kegiatan, rasa percaya diri tumbuh perlahan. Percayalah, tak ada kiat khusus. Dan mungkin, karena pengalaman seperti yang saya alami, maka nenek moyang kita mencetuskan pepatah : alah bisa karena biasa.
2. Menghargai orang lain
Semakin banyak orang berkumpul, semakin beragam pemikiran. Saya tak terlalu sulit memahami itu. Sebab sejak kecil, Ibu saya sering mengatakan, “Molo pitu gellengmu, ingkon pitu do roham”. Terjemahan bebasnya mungkin begini : kalau kau memiliki 7 orang anak, maka kau harus memiliki 7 cara berpikir.
Dan bergabung di KMK, saya tinggal mengimplementasikannya. Semakin sering saya mengikuti rapat, semakin tinggi penghargaan saya pada manusia lain. Mengapa? Ya, tentu saja karena saya melihat betapa Sang Pencipta begitu agung, sebab setiap manusia bisa berbeda (menciptakan karakter itu gak mudah loh, saya mengalaminya ketika menulis novel).

3. Kreatif
Ketika dihadapkan pada banyak masalah, dan Anda bukanlah seorang yang gampang menyerah, maka Anda akan terlatih menjadi seorang yang kreatif. Tentu Anda sudah sering mendengar perkataan ini : jika pintu satu tertutup, masih banyak pintu lain yang kemungkinan besar terbuka. Atau seperti kata Sang Guru, “ketuklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu.”
KMK akan menawarkan banyak tantangan. Belajar menjawab tantangan itu dengan bertanggung jawab dan berani, kreatifitas Anda akan terasah. Sebab banyak masalah, terkadang hanya membutuhkan improvisasi sedikit (dari solusi yang pernah kita temukan ) untuk menyelesaikannya.

+1. Banyak teman

Ada alasan khusus mengapa saya memberi tanda plus (+) untuk manfaat ini. Sebab, bila tak mampu mengendalikan diri, bergabung di KMK hanya akan memperbanyak musuh. Saya mengalami betul. Dan saya butuh waktu lama untuk memahami pepatah : orang terdekat yang paling berpotensi membuat kita sakit hati. Beruntung, kemampuan pengendalian diri saya tak jelek-jelek amat. Jadi, di KMK saya memang betul-betul memperbanyak teman.

Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Begitu kira-kira kata pepatah. Sebagai mahasiswa, kita akan mengalami banyak cobaan yang bisa saja membawa kita menjauh dari ajaran gereja. Apalagi mahasiswa perantau yang jauh dari orangtua. Untuk itu, kita membutuhkan teman untuk saling menguatkan. Jangan sampai kita terjatuh, dan tak bisa bangkit lagi. Atau tersesat dan tak tahu jalan pulang. Sebab kita tanpaNya, hanya butiran debu (modifikasi dari lagu Butiran Debu).

Mikhael Natal Naibaho / Penulis Novel “Untuk Gie”

Facebook Comments

Leave a Reply