Resensi Buku | “Atomic Habits”
Banyak dari kita memimpikan bisa jadi seseorang yang berhasil dan menawan. Baik secara fisik hingga kemampuan materil. Ini sudah lazim. Kita bisa menyampaikan banyak kata untuk menjabarkan impian itu. Tapi hal kebalikan bakal terjadi, jika ditanyakan upaya atau perjuangan apa yang sudah dilakukan untuk mencapai harapan tersebut. Jawaban yang paling gegas diutarakan adalah kurangnya waktu dan kesempatan yang adil untuk memperjuangkan hal tersebut.
Bentuk tubuh menarik, ekonomi sejahtera, puncak karir, dan apa saja yang bisa kita sebut sebagai khayalan masa depan nan indah yang sulit dicapai. Pada kenyataannya, kita selalu luput pada sisi lain, yang bernama kebiasaan. Alih-alih menggapai impian dalam waktu pintas dan hal-hal besar, James Clear dalam buku “Atomic Habits” menghembuskan ilham untuk menekuni proses dalam mencapai keberhasilan.
Clear telah menemukan bahwa perubahan nyata berasal dari efek gabungan ratusan keputusan kecil — dari mengerjakan dua push-up sehari, bangun lima menit lebih awal, sampai menahan sebentar hasrat untuk menelpon. Dia menyebut semua tadi atomic habits.
Mengapa perubahan kecil bisa menghasilkan perbedaan besar?
Kebiasaan adalah rutinitas atau perilaku yang dijalankan secara teratur — dan, dalam banyak kasus, secara otomatis.
Clear menjelaskan, perbaikan 1% sesuatu tak selalu terasa — kadang malah tak terlihat — padahal perbaikan itu dapat jauh lebih bermakna, terutama dalam jangka panjang. Perubahan dari suatu perbaikan sangat kecil tapi berlanjut dalam waktu lama bisa sangat dahsyat. “Berikut penjelasan matematikanya: Jika Anda bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari dalam setahun, akhirnya Anda akan 37 kali lebih baik pada penghujung tahun,” katanya.
Pakar kebiasaan tersebut memberikan ilustrasi, kebiasaan adalah bunga majemuk dalam perbaikan diri. “Sama halnya dengan uang yang menjadi berlipat-lipat karena bunga majemuk, pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu Anda mengulang-ulang kebiasaan itu.”
Perubahan perilaku yang sejati adalah perubahan identitas. Anda mungkin memulai sesuatu karena motivasi, tapi satu-satunya penyebab yang membuat Anda bertahan adalah karena kebiasaan itu merupakan bagian dari identitas Anda.
Makin bangga Anda terhadap aspek tertentu dalam identitas Anda, makin termotivasi lah Anda untuk mempertahankan kebiasaan-kebiasaan yang terkait dengannya. Bila bangga dengan tampilan rambut Anda, Anda akan mengembangkan berbagai kebiasaan untuk merawat dan menjaganya. Bila bangga dengan ukuran otot lengan Anda, Anda akan berusaha tidak melewatkan olahraga yang melatih bagian atas tubuh.
Cara paling efektif untuk mengubah kebiasaan Anda adalah berfokus pada bukan apa yang Anda inginkan, melainkan tipe orang yang Anda inginkan. Perilaku Anda biasanya mencerminkan identitas Anda.Penelitian menunjukkan bahwa begitu orang meyakini aspek tertentu dalam identitas mereka, mereka lebih mungkin bertindak selaras dengan keyakinan itu. Sebagai contoh, orang yang mengidentifikasi diri sebagai “pengguna hak pilih” lebih mungkin ikut memilih daripada mereka yang mengaku akan “memilih”.
Buku ini amat menarik. Tidak hanya dari ilham yang dijabarkan, namun juga kisah-kisah menyentuh yang turut melengkapi penjelasan Clear. Termasuk, kisahnya sendiri kala merintis kembali impian sebagai atlet pasca menderita cedera parah di masa SMA. Temukan kiat untuk “menghimpun kemenangan kecil” yang diterangkan Clear, demi mencapai impian indah sebagaimana dituturkan pada awal tulisan ini.
(Ananta Bangun)