REKOLEKSI PENGURUS GEREJA, PAROKI JALAN MEDAN
Lebih dari 60 orang pengurus gereja Paroki St. Fransiskus Assisi, Jalan Medan “mengasingkan diri ke tempat yang sunyi”, yakni di PPU KAM. Sepanjang hari pada 3 Maret 2022 mereka mengikuti rekoleksi. Kegiatan rekoleksi ini dimaksudkan untuk mengevaluasi/merefleksikan pelayanan yang sudah dilaksanakan selama ini dan menimba kekuatan atau inspirasi untuk karya perutusan dan pelayanan selanjutnya.
Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada permulaan masa prapaskah, persisnya satu hari sesudah Hari Rabu Abu, mengingat masa prapaskah adalah masa yang tepat untuk mendalami iman. Kegiatan ini menjadi semakin penting untuk dilaksanakan mengingat pada akhir Desember 2021 lalu, di Paroki telah dilaksanakan periodisasi pengurus di Paroki. Para pengurus yang baru, perlulah dibekali dengan pemahaman dan motivasi atau inspirasi yang sangat diperlukan dalam pelayanan.
Kegiatan ini dimulai dengan ibadat pembuka. Dalam ibadat pembuka, dibacakan nats Mrk 6:30-32. Nats ini menjadi salah satu nats yang mendasari pelaksanaan rekoleksi. Dalam renungan, RP Christian Lumban Gaol OFMCap, selaku Pastor Paroki, menekankan bahwa rekoleksi adalah saat mengasingkan diri dengan tujuan untuk berkumpul bersama Yesus. “Penting diingat bahwa, pada saat mengasingkan diri itu, Yesus haruslah hadir di sana”, demikian ditandaskan oleh beliau.
Setelah ibadat pembuka, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Domianus Tubek, selaku Ketua Pelaksana I. Dalam sambutannya, beliau memberitahukan tentang dasar pelaksanaan rekoleksi. Beliau juga mengajak seluruh pengurus gereja yang hadir untuk mengikuti kegiatan dengan serius. Setelah itu dilanjutkan dengan pendalaman topik tentang “Pertobatan Pastoral Pengurus Gereja” yang disampaikan oleh Pastor Paroki.
Topik ini dirasa sangat perlu mengingat perkembangan arus zaman yang begitu pesat: pergerakan manusia yang cepat dan pesatnya perkembangan era digital. Pendalaman atas topik ini secara khusus dimaksudkan untuk meningkatkan apa yang sudah baik selama ini untuk menjadi semakin baik, namun juga untuk memperbaiki apa yang belum baik agar menjadi baik.
Sesi berikutnya adalah pemaparan tentang Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki (P2-DPP) dan Pedoman Praktis Pelaksanaan dan Pelayanan Dewan Pastoral Paroki (P4-DPP). Penjelasan ini diharapkan akan semakin membantu para pengurus gereja dalam mengemban tugasnya, baik sebagai DPPH, seksi-seksi dan bagian, kelompok kategorial, dan para pengurus lingkungan. Pada kesempatan ini, tugas dan tanggungjawab setiap bagian dijelaskan demi semakin memaksimalkan pelayanan. Ini penting, mengingat Paroki mempunyai banyak program yang masih harus diwujudkan. Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan informasi lainnya seputar paroki yang perlu.
Rekoleksi kemudian diakhiri dalam suasana sukacita. Para pengurus gereja yang mengikuti rekoleksi, selanjutnya diutus untuk melayani di tengah-tengah umat dalam rangka memajukan Gereja. Para pengurus diajak untuk “berjalan bersama” sesuai amanat Sinode Para Uskup yang juga sedang didalami. Parochus juga meminta agar para pengurus (awam) semakin menjalin kerjasama yang baik dengan imam yang melayani di paroki, dalam hal ini khususnya Pastor Paroki. Semoga pelayanan di paroki semakin maju ke depannya sebab mereka yang telah beristirahat akan mendapat tenaga baru dan akan membuahkan hasil yang lebih.
(Fernando HS Tamba)