Paska: Yesus Bangkit dari Mati

31 Maret 2024 | Hari Raya Paska Kebangkitan Tuhan – B | Kis 10:34a.37-43; Mzm 118:1-2.16-17.22-23 ; Yoh 20:1-9
Pada perayaan Paska ini kita sejenak mengingat perkataan Yesus ketika mengusir para pedagang dari Bait Allah pada minggu Prapaska III. Yesus berkata: ”Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali” (Yoh 2:19). Secara tidak sadar, orangorang Yahudi melakukannya. Mereka menyalibkan Yesus. Perkataan Yesus terbukti karena pada hari ketiga sesudah Dia wafat, Dia bangkit dari antara orang mati. Kisah kebangkitan yang dibacakan dalam Injil hari ini melibatkan beberapa tokoh yaitu Maria Magdalena, Simon Petrus, dan Murid yang Dikasihi. Maria Magdalena melihat bahwa batu penutup kubur telah diambil, ia berlari mendapatkan Simon Petrus dan Murid yang Dikasihi, mengira bahwa seseorang telah mengambil mayat Yesus dari kubur. Kedua murid itu berlari ke kubur. Murid yang Dikasihi sampai terlebih dahulu. Namun, ia tidak masuk ke dalam kubur. Dia hanya melongok ke dalam dan melihat kain kafan. Dia membiarkan Petrus yang datang kemudian, untuk masuk ke dalam kubur. Dia melihat kain kafan dan kain peluh penutup wajah Yesus sudah tergulung rapi di tempat yang terpisah. Kemudian Murid yang Dikasihi itu masuk ke dalam kubur, ia melihat dan percaya.
Kebangkitan Yesus adalah bagian dari keilahian Yesus. Peristiwa kebangkitan Yesus bukanlah sekedar mukjizat tetapi merupakan peristiwa yang memperlihatkan kemahakuaan Allah yang menaklukkan kematian. Allah berkenan akan hidup dan karya Yesus. Kebangkitan merupakan ganjaran atas ketaatan Yesus melaksanakan kehendak Bapa. Kebangkitan mengubah sejarah umat manusia: manusia dilahirkan kembali oleh Allah setalah kematian yang diakibat oleh dosa Adam. Kebangkitan Yesus menjadi buah sulung kebangkitan semua orang yang percaya kepada Allah. Dengan demikian, Paska menjadi perayaan seluruh umat Kristen di mana pun berada. Situasi kegelapan kubur telah diubah oleh cahaya Kristus yang bangkit. Allah membangkitkan Kristus agar nyatalah kasih karunia-Nya kepada umat manusia. Ketakutan akibat dosa telah berubah menjadi keberanian untuk memulai lembaran baru kehidupan bersama Kristus yang bangkit.
Kebangkitan Yesus menjadi momen istimewa dalam sejarah keselamatan umat manusia. Perayaan Paska menjadi puncak dari seluruh perayaan dalam Gereja Katolik. Kita semua diharapkan berpartisipasi sebagai Umat Katolik dalam seluruh upacara selama pekan suci. Lalu, apa yang dapat kita wujudkan sebagai komitmen sebagai ciptan baru yang telah dibangkitkan bersama Kristus? Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose telah dituliskan bahwa orang yang dibangkitkan bersama Kristus mencari perkara-perkara yang di atas dengan merancang, mencipta dan melaksanakan kebaikan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Orang berpaskah itu memiliki pikiran positif, mau mengakui kebaikan dan keunggulan orang lain, mau memuji dengan tulus, menjadi pribadi yang pengampun, dan menghargai martabat manusia sebagai sesama ciptaan.
Setiap orang dipanggil menjadi pembawa damai sebagaimana Yesus yang bangkit berkata: “damai sejahtera bagimuk”. Demikianlah kita bersaksi bagi dunia. Dunia akan melihat bahwa dalam diriku, dirimu, diri kita semuanya menjadi baik dan dibangkitkan besama Kristus. Semua menjadi baru dan kita hidup dalam keabadian. Tuhan memberkati. Amin