Bijaksana Agar Hidup Semakin Bermakna.
Apa yang paling utama dalam hidupmu? Harta? Kekuasaan/jabatan? Gelar? Kemolekan? Kebijaksanaan? Ada ungkapan: orang yang bijaksana pasti pintar. Orang pintar belum tentu bijaksana.
Salomo memohon agar Tuhan memberikan kebijaksanaan. Kebijaksanaan Salomo 7:7-11. Mengapa kebijaksanaan? Bagi Salomo kebijaksanaan merupakan pengetahuan dasar Allah yang memberikan pencerahan, perspektif, jalan, agar bertindak secara tepat. Berhati-hati dan menahan diri dalam kata dan aksi, serta adil dan benar dalam memberikan keputusan.
Kisah anak muda yang sedang mencari hidup kekal di bumi ini, Injil Markus 10:17- 27. Tidak ada yang kekal di bumi yang fana ini, kecuali Tuhan. Tantangan bagi kita bahwa seluruh orientasi hanya pada harta atau materi. Kita menjadi pribadi yang eksklusif dan matre. Harta tidak lagi merupakan sarana tetapi menjadi tujuan bahkan menjadi Tuhan. Dari aspek ini tentu tidak bijaksana.
Harta, kuasa/jabatan, gelar, kemolekan tidak merupakan sesuatu yang kekal abadi. Pada waktunya akan hilang musnah. Hal-hal tersebut pada prinsipnya sebagai sarana yang menunjang agar hidup di bumi menjadi lebih baik, lebih bahagia, dan lebih adil. Saling berbagi kasih dalam perjalanan menuju kepada Sang kasih sejati, merupakan sesuatu yang indah dan penting dalam hidup ini. Semua anak manusia di bumi ini, mempunyai hak yang sama agar bahagia dan diperlakukan secara adil oleh sesamanya. Yang kita miliki termasuk hidup, hanyalah pinjaman dari Allah.
Bersama Salomo kita mohon menjadi orang bijaksana, agar hidup ini makin bermakna. (Hubertus Agustus Lidi, OSC)