PANDANGAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG COVID 19 DAN VAKSINASI
COVID-19 (coronavirus disease 2019) merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-CoV-2), atau yang sering disebut virus Corona. Virus ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan merupakan patogen zoonotik yang dapat menetap pada manusia dan binatang dengan presentasi klinis yang sangat beragam, mulai dari asimptomatik, gejala ringan hingga berat, bahkan sampai kematian.
Dengan munculnya Covid-19 di akhir tahun 2019, seluruh negara di dunia menerapkan lockdown besar-besaran dan menyuruh agar masyarakatnya tetap tinggal di rumah dan melakukan work from home dan study from home. Dengan adanya lockdown tersebut yang memaksa semua orang tetap tinggal di rumah, nyatanya memberikan dampak yang sangat besar dari segi ekonomi maupun segi lainnya. Sehingga banyaknya kelompok-kelompok besar seperti negara dan perusahaan mengalami penurunan dalam berbagai segi.
Covid-19 tidak hanya memberikan efek bagi kelompok-kelompok besar, tetapi juga kelompok-kelompok kecil seperti pedagang kaki lima, pedagang di pasar tradisional dan juga ibu rumah tangga. Saya mewawancarai seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai seorang jurnalis dan penulis lepas, Sry Lestari Samosir yang beralamat di Jl. Perjuangan.
Ibu Sry mengaku diawal munculnya Covid-19 beliau merasa bahwa itu tidak perlu dikhawatirkan, tetapi dengan banyaknya pemberitaan yang muncul tentang bahaya Covid-19 beliau menjadi paranoid dan mulai menjaga dirinya dan juga keluarga dari virus Covid-19 dengan menerapkan prokes. Beliau cemas karena takut jikalau dirinya, suami dan juga anak-anak terkena Covid-19 karena cara penularannya yang berbeda dengan penyakit lain.
Beliau juga menambahkan pada saat kasus Covid-19 meningkat, beliau dan keluarga selalu di rumah saja karena takut dengan orang lain. Beliau juga menambahkan ketika suami beliau pulang bekerja, Ibu Sry langsung menyuruh suaminya untuk bersih-bersih dan juga beliau menerapkan agar selalu menjaga jarak dan memakai masker ketika di ruang publik.
Ketika vaksinasi covid-19 pertama kali dianjurkan oleh pemerintah, Ibu Sri dan keluarga menyambutnya dengan baik walaupun pada awalnya sedikit takut dengan efek samping vaksin dan juga berita-berita miring atau hoax tentang vaksin. Setelah beliau menelaah lebih jauh, beliau paham bahwa vaksin memiliki banyak manfaat dan juga penting. Manfaat vaksin covid-19 antara lain untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), menurunkan kesakitan dan kematian akibat covid-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, khususnya lembaga dan institusi kesehatan yang menjadi garda depan pelayanan masyarakat dan menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
Tentang virus omicron, Ibu Sry mengaku sangat jenuh, tetapi beliau tetap mengikuti prokes yang ada. Ibu Sry juga berpendapat bahwa awalnya dia merasa vaksinasi ke-3 tidak terlalu diperlukan, tetapi setelah beliau mencari tahu cukup dalam, akhirnya beliau juga mengikuti vaksinasi ke-3 karena tujuannya baik dan juga gratis.
Pada masa pandemi banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi Ibu Sry, terutama kesulitan dalam aktivitas keluar rumah. Dari segi pekerjaannya sebagai seorang jurnalis dan penulis lepas, beliau mengaku sudah terbiasa, karena pada umumnya pekerjaannya juga online dan jikalau untuk wawancara narasumber, beliau bisa mengalihkannya lewat online (zoom, video call). Dalam segi sebagai ibu rumah tangga, beliau mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga pada umumnya dan tidak terganggu.
Ibu Sry juga memberikan saran, agar masyarakat jangan percaya dengan hoax tentang vaksin (vaksin berbahaya, vaksin mengandung babi, vaksin sebagai chip) dan mengikuti program vaksinasi yang ada karena vaksin dibuat untuk menjamin kesehatan imunitas tubuh. Disamping itu beliau juga menyarankan agar masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Covid-19 memang tidak terlihat tetapi nyata adanya, maka dari itu kita harus waspada dan menjaga kesehatan.
PENULIS : YEMIMA VALENTIN BR SURBAKTI (Jurnalis Warga)