MENITI JALAN PERTOBATAN

Loading

RP. Frans Sihol Situmorang, OFMCap. || Dosen STFT Pematangsiantar

6 Desember 2020 || Hari Minggu Adven II

Yes 40:1-5.9-11; 2Ptr 3:8-14; Mrk 1:1-8

Persiapkanlah jalan bagi Tuhan

Yesaya mengajak umat Israel di pembuangan Babilonia supaya percaya dan berharap bahwa Allah akan datang untuk membebaskan mereka. Masa perhambaan akan berlalu. Tuhan telah mengampuni dosa umat-Nya. Jalan perlu disiapkan, lembah ditimbun, bukit-bukit diratakan dan yang berbelok-belok diluruskan. Allah sendiri bertindak ibarat gembala yang memelihara kawanan-Nya. Pada waktu itu Yerusalem akan bersukacita.

Yohanes, yang diutus merintis jalan Tuhan, menghabiskan waktunya di padang gurun. Dia mempersiapkan orang banyak dengan semangat tobat yang ditandai dengan baptisan. Yohanes mewujudkan nubuat Yesaya yang diungkapkan dalam bahasa simbolis untuk mempersiapkan jalan Tuhan di padang gurun. Melalui semangat pertobatan yang ia kumandangkan, orang banyak disiapkan untuk bertemu dengan Tuhan. Mereka menyikapi seruan Yohanes dengan serius. Mereka membuka hati dan siap melakukan amanah Yohanes, mengaku dosa dan memberi diri dibaptis. Hidup dan penampilan Yohanes sendiri menjadi contoh pertobatan.

Seorang raja Bangsa Saxon zaman dulu harus meninggalkan tahtanya untuk memadamkan pemberontakan. Setelah pertempuran berakhir, raja itu menyalakan lilin di pintu masuk istananya, tempat ia bermarkas. Kepada para pemberontaki ia mengumumkan bahwa mereka yang menyerah lalu mengambil sumpah kesetiaan pada waktu lilin tersebut masih bernyal, akan diampuni. Sang raja menawarkan pengampunan selama lilin tersebut menyala. Lilin itu adalah jangka kehidupan. Kepada kita, Tuhan memberi kesempatan untuk bertobat.

Salah satu unsur pokok masa Adven adalah pertobatan, baik dalam rupa sakramen tobat maupun dalam pengertian yang lebih luas. Pertobatan bukan sebatas pengakuan dosa di mulut, tapi mencakup perubahan peri kehidupan dan matiraga. Sakramen Tobat adalah momentum khusus pertemuan dengan Allah, di mana kita diperdamaikan dengan Allah dan sesama. Kita dijadikan insan baru agar layak berjumpa dengan Tuhan. Pertobatan juga merupakan semangat yang mesti menjiwai komunitas, di mana kita mau saling berbagi, menerima dan mengampuni satu sama lain. Hal-hal ini merupakan indikasi tindakah mempersiapkan jalan perjumpaan dengan Tuhan.

Baca juga  INILAH PUTERA KESAYANGKU, DENGARKANLAH DIA

Dua tokoh penting masa Adven ini mengajak kita ke padang gurun. Di tempat luas, sepi dan kering itu, orang tak mudah berharap untuk hidup. Di sana kita berhadapan dengan kekosongan, keputusasaan dan tantangan. Di tengah situasi seperti itulah Yohanes mengajak kita menyiapkan jalan untuk Tuhan. Kita diajak untuk memasuki padang gurun hidup kita. Di sana kita menemukan hal-hal yang merintangi perjumpaan kita dengan Tuhan.

Pada masa Adven, kita diajak menerima sakramen tobat yang semakin terpinggirkan. Sakramen tobat mengungkapkan kemurahan hati Allah yang membawa kita kembali kepada Allah. Pertobatan adalah tanda kematangan yang berkelanjutan, pertumbuhan dan pencarian jalan menuju Allah dalam diri kita sendiri. Kita diajak melepaskan diri dari kebiasaan lama dan serius membarui hidup kita dengan menyalibkan diri bersama Kristus, yang adalah sumber pengampunan dan perdamaian dengan Allah. Amin.

 

Facebook Comments

Rina Barus

Menikmati Hidup!!!

Leave a Reply