Lima Tahun Tahbisan Uskup Agung Medan: Akselerasi Pelayanan Umat di Keuskupan Agung Medan
Sapaan Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap.
Umat Allah yang terkasih dalam Kristus, Komisi Komunikasi Sosial yang mengupayakan MENJEMAAT, meminta saya untuk menyapa saudara-saudari sekalian sebagai Gembala yang sudah lima tahun menggembalakan umat di Keuskuan Agung Medan. Benar bahwa pada tanggal 02 Februari 2024, pada Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah, genaplah saya lima tahun menjadi Gembala di Keuskupan Agung Medan. Pelayanan lima tahun pertama diboboti dengan pengalaman yang penuh pembelajaran, tantangan, berkat, dan pertumbuhan rohaniah bersama-sama sebagai umat Allah. Saya mulai dengan sedikit menoleh ke belakang.
Dalam perjalanan lima tahun ini, dalam mana Pandemi juga telah merenggut waktu, kesempatan dan juga jiwa-jiwa, saya telah menyaksikan kekayaan iman dan dedikasi yang luar biasa dari setiap orang di dalam Gereja Keuskupan Agung Medan (KAM) ini. Upaya besar pertama yang dilakukan Kuria KAM dalam lima tahun kegembalaan ini adalah inventarisasi, verifikasi, legalisasi dan alokasi aset yang dimiliki oleh KAM. Inventarisasi tidak hanya kena kepada aset dalam bentuk harta benda tetapi juga pendataan ulang secara akurat umat KAM. Berkat Kerjasama dengan Keuskupan Agung Jakarta, kita telah memiliki Basis Integrasi Data Umat Keuskupan (BIDUK). Ekonom, Bersama Dewan moneter, dan Urusan Harta Benda Keuskupan bekerjasama dengan pastor-pastor paroki telah mengupayakan penataan keuangan dengan menyempurnakan pedoman keuangan, pendataan, verifikasi dan sertifikasi harta benda keuskupan. Berkat kerjasama dengan perangkat Kuria yang berkerjasama dan bahu-membahu menata, menyempurnakan pedoman-pedoman sebagai turunan dari Ketentuan Pelaksanaan Reksa Pastoral, terbentuklah tim pelayanan seperti tim Pelayan Keuangan, tim Supervisi Paroki, tim Notarial, dan banyak tim lain yang membantu Pelaksanaan Reksa Pastoral Keuskupan Agung medan.
Hal mendasar yang perlu disebut selain optimalisasi penggunaan Gedung Catholic Center adalah penataan Kuria Keuskupan. Sebagaimana kita lihat bahwa Kantor Kuria Keuskupan dan komisi-komisi telah dikonsentrasikan di Catholic Center, Jalan Mataran Medan. Konsentrasi ini dimaksudkan untuk memaksimalkan koordinasi dan kerjasama antar komisi dengan Kuria Keuskupan. Penataan ulang Kuria dilihat sebagai titik berangkat dan model upaya penataan menyeluruh pelayanan di Keuskupan Agung Medan. Pelayanan yang kita impikan adalah pelayanan yang terkoordinir dan bersinergi, pelayanan integral, efisien, optimal dan makin modern serta professional.
Kuria adalah pelayanan. Sebagaimana Kuria Roma adalah badan administratif dalam Gereja Katolik yang bertugas membantu Paus dalam tugas-tugas pelayanan pastoral dan administratif, dengan kata lain, Kuria Roma merupakan bentuk pelayanan yang mendukung kepemimpinan Paus dan pengelolaan kegiatan Gereja Katolik secara keseluruhan, demikianlah juga kiranya Kuria Keuskupan adalah bentuk pelayanan.
Dalam Rapat Pleno Kuria dan Komis-komisi keuskupan pada bulan Desember lalu telah dilahirkan butir-butir konkret dan pembagian tugas pelayanan yang hendak diwujudkan oleh Kuria dan komisikomisi dalam rangka melayani umat di keuskupan ini. Semua upaya pelayanan ini bertujuan agar iman umat Allah semakin bertumbuh subur dan berbuah. Sambil kita bersama-sama memandang ke belakang, mari kita berpikir tentang perjalanan rohaniah kita, tentang kebersamaan kita dalam iman, dan tentang panggilan kita sebagai umat Allah. Bersama-sama kita syukuri setiap karunia dan tantangan yang telah kita hadapi. Terima kasih atas dukungan, doa, dan kerja keras kita bersama dalam membangun komunitas iman yang hidup. Kita tidak cukup hanya menoleh ke belakang. Menoleh ke belakang berarti siap melangkah lebih cepat dengan penuh kehati-hatian. Sebagaimana dalam mengendarai kenderaan bermotor, Ketika kita hendak menaikkan akselerasi untuk mendahului kendaraan di depan, kita perlu menoleh ke belakang lewat spion untuk memastikan bahwa kita aman melangkah lebih cepat. Lima tahun pertama kegembalaan ini dijalankan dengan banyak penataan yang penuh pertimbangan, tetapi lima tahun ke depan kita hendaknya siap untuk menaikkan akselerasi agar bisa bergerak maju lebih cepat. Di dalam iman, tidak pernah ada titik akhir. Setiap tahun, setiap hari, merupakan panggilan untuk tumbuh lebih mendalam dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Marilah kita tetap berjuang untuk menjadi murid yang setia dan gembala yang penuh kasih.
Lima tahun adalah pijakan untuk melangkah maju dalam pelayanan. Saya mengajak para imam baik yang di kuria, komisi, paroki dan karya kategorial lainnya untuk bersamasama mencari cara untuk lebih melayani sesama, membantu yang membutuhkan, dan menyebarkan cahaya kasih Kristus ke seluruh masyarakat kita. Doa dan pujian adalah fondasi kehidupan rohaniah pelayanan kita. Mari kita tingkatkan kebersamaan kita dalam berdoa, memuji, dan merayakan sakramensakramen sebagai tanda kasih Allah yang abadi. Sebagai Gereja, mari kita terus merindukan keadilan, damai, dan kasih di tengah-tengah dunia ini. Bersama-sama kita menjadi saksi kehadiran Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan seharihari. Dalam lima tahun ke depan, marilah kita terus bergandengan tangan, membentuk persekutuan yang kokoh, mendorong untuk berpartisipasi dan bersamasama menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini. Terima kasih atas dukungan dan kesetiaan para pastor dan umat sekalian. Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Doa dan berkat Uskup Keuskupan Agung Medan
+Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap.
*Sapaan Gembala ini juga dimuat dalam Majalah Menjemaat edisi Februari 2024. Anda bisa membaca Majalah Menjemaat dengan berlangganan cetak, atau langganan digital. Googlebooks/menjemaat