NEWS

Komkat KAM & Komkel KAM Gelar Lokarkarya Materi Kursus Persiapan Perkawinan

Loading

Panitia dan Peserta Lokakarya Penyusunan Bahan KPP

Pematangsiantar – Menjemaat, Komisi Kateketik (Komkat) dan Komisi Keluarga (Komkel) Keuskupan Agung Medan menghelat Lokakarya Materi Kursus Persiapan Perkawinan di Pusat Pembinaan Umat (PPU) KAM – Pematangsiantar. Kegiatan ini, Minggu-Rabu (24-27 Maret), diikuti 24 peserta dari sejumlah latar. Di antaranya: Frater Kapusin, perwakilan Komisi Kerasulan Kitab Suci (KKS) dan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos), dan Dewan Pastoral dari beberapa Paroki di KAM.

Ketua Komkat KAM, RP. Octavianus Situngkir, OFMCap menjelaskan, ide lokakarya ini tercetus dalam Studi Imam Keuskupan Agung Medan yang berlangsung pada Juni 2016 lalu di Gedung Catholic Center KAM, Medan. “Studi Imam ini mendalami tema: “Pelayanan Pastoral Keluarga dalam Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)”. Berkenaan dengan hasil studi tersebut, diharapkan ada standar materi KPP yang menjadi acuan bersama di seluruh wilayah KAM,” kata Pastor Octav.

Adapun materi kursus yang didalami dalam lokarkarya ini sebagai bahan KPP ke depannya, yakni: ‘Paham Kitab Suci dan Ajaran Gereja’ yang diampu oleh RP. Surip Stanislaus, OFMCap dan RP. Richard Sinaga, OFMCap; ‘Moralitas Perkawinan Katolik’ diampu oleh RD. Anton Moa; ‘Perkawinan Menurut KHK’ diampu oleh RP. Benyamin Purba, OFMCap; ‘Liturgi Tatacara Perayaan Perkawinan’ diampu oleh RP. Emmanuel Sembiring, OFMCap; ‘Komunikasi Keluarga – Relasi Suami Istri’ dipresentasikan oleh Juler Manalu; ‘Ekonomi Keluarga’ dipresentasikan oleh Betlehem Ketaren; dan ‘Gender & KDRT’ diampu oleh RP. Gonzales Nadeak, OFMCap.

Seusai pemaparan, peserta kursus dipilah menjadi kelompok seusai bahan diberikan pemateri. Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan untuk kemudian diolah sebagai modul standar KPP. Pastor Octav menegaskan, sasaran dari penyusunan bahan KPP ini adalah agar calon suami-istri mempunyai pemahaman dan kesadaran akan kodrat dan martabat perkawina manusiawi dan Kristiani.

“Hasil Lokakarya ini akan disempurnakan kembali agar menjadi standar KPP di KAM. Menjadikan kursus itu sungguh pengajaran-komunikasi iman sebagai metode dan sarana cukup tepat. Untuk itu penting sarana yang dapat menolong pembina dan peserta itu. Dengan demikian gagasan besar – ajaran iman yang sedemikian kaya merupakan pintu masuk diamati dan ditanggapi peserta,” pungkas Imam Kapusin.

(Ananta Bangun)

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *