NASIONALNEWSREVIEWS

Ketahui Masker Untuk Masyarakat Semasa COVID-19

Loading

Komsoskam.com – Masker merupakan benda wajib yang dimiliki setiap orang sejak COVID-19 menginvasi secara global. Kewajiban memakai masker bersumber dari protokol kesehatan yang ditetapkan Oreganisasi Kesehatan Dunia, WHO. Kegunaannya pun sudah jelas untuk mengantisipasi penularan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.

Mengetahui begitu pentingnya masker di masa COVID-19, banyak pihak yang menjadikan kebutuhan masker sebagai peluang usaha. Apalagi sejak masker medis yang biasanya dijual bebas di apotek dan mini market sempat langka akibat panic buying masyarakat di awal pandemi. Kelangkaan masker saat itu menjadi momen yang dimanfaatkan pelaku usaha (massal) untuk meraup keuntungan melalui kreativitas.

Masker Kain SNI

Salah satu kreativitas pelaku usaha saat masker medis langka di pasaran adalah dengan membuat masker kain. Masker ini sangat mudah ditemui karena banyak dijual di pinggir jalan dengan berbagai bentuk, corak, dan bahan kain. Harga yang ditawarkan pun beragam tergantung bahan kain pembuatnya.

Namun, diantara masker-masker itu, ada dua masker yang baru-baru ini dilarang penggunaannya, yakni masker dari bahan kain scuba dan buff. Larangan pengguaan kedua jenis masker ini disebabkan kemampuan filtrasi yang kurang baik dalam mencegah masuknya virus melalui droplet saat beraktivitas di luar rumah.

Untuk mengatasi polemik tersebut, akhirnya pemerintah menetapkan SNI masker berbahan kain yang layak digunakan masyarakat. Standarisasi masker kain tertuang dalam nomor SNI 8914:2020 untuk kategori Tekstil. Adapun Masker dari kain diklasifikasikan dalam tiga tipe, yaitu Tipe A untuk penggunaan umum, Tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan Tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.

Baca juga  Gereja Katolik di Jerman Kritik Larangan Pelayanan Gereja

Intinya, SNI tersebut mempersyaratkan masker kain harus memiliki minimal dua lapis kombinasi kain. Yang mana kombinasi bahan yang paling efektif adalah kain dari serat alam seperti katun, dipadu dengan dua lapisan kain chiffon yang mengandung polyester-spandex. Perpaduan ini diketahui mampu menyaring 80-99% partikel, tergantung pada ukuran partikelnya.

Masker Medis

Masker medis saat ini sudah mulai mudah ditemui lagi setelah sempat langka di awal pandemi. Meski harga masker ini masih tergolong mahal dari harga normalnya, masyarakat terkesan tak begitu peduli dan tetap membelinya.

Masker ini ada dua jenis, yaitu masker bedah dua lapis dan tiga lapis. Masker bedah dua lapis hanya direkomendasikan untuk pemakaian masyarakat sehari-hari yang tidak menunjukan gejala-gejala flu atau influenza yang disertai dengan batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, nyeri tenggorokan.

Sedangkan masker bedah dengan tiga lapis direkomendasikan untuk masyarakat yang menunjukan gejala-gejala flu atau influenza yakni batuk, bersin- bersin, hidung berair, demam, nyeri tenggorokan. Masker ini juga bisa digunakan oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.

Tapi harus diingat bahwa masker medis sifatnya sekali pakai (disposable).

Facebook Comments

Yantika Simatupang

Freelance writer and Journalist

Leave a Reply