NEWS

“INILAH AKU, UTUSLAH AKU”. REKOLEKSI SEHARI CALON PENERIMA SAKRAMEN KRISMA DI KUASI PAROKI ST. FRANSISKUS XAVERIUS SIMALINGKAR B, MEDAN

Rekoleksi sehari bagi calon penerima Sakramen Krisma diadakan di Gereja Paroki St. Fransiskus Xaverius Simalingkar B, Medan pada Sabtu, 9 Juli 2022. Hadir sebanyak 167 orang calon krismawan/wati yang berasal dari Gereja Paroki St. Fransiskus Xaverius Simalingkar B, Gereja Stasi St. Stefanus Martir Keloni dan Gereja Stasi St. Fransiskus Asisi Durin Pitu.

Ketua panitia penerimaan Sakramen Krisma ini, Bp. Joni Martinus Simarmata menjelaskan bahwa kegiatan rekoleksi menjadi bagian dari Fokus Pastoral Tahun 2022, dengan peserta dari usia remaja sampai ada juga yang sudah kakek-nenek.

Kegiatan rekoleksi diisi dengan penyampaian meteri oleh RD Blasius Ola Doren yang merupakan Vikaris Parokial. Selain materi, diselingi dengan games dipandu oleh suster-suster dari Kongregasi SFMA (Suster Fransiskan Misionaris dari Assisi) dan beberapa orang panitia guna menambah semangat peserta.

RD Blasius Ola Doren mengatakan tujuan rekoleksi ini untuk mempersiapkan dan mempersatukan mereka (calon krismawan/wati) dalam Gereja, agar mereka lebih mendalami makna sakramen yang akan diterima. Satu hari ini dipilih agar mereka dapat berkumpul, meninggalkan sejenak kesibukan mereka untuk bersama sebagai satu kesatuan Gereja berjalan bersama.

Di masa persiapan, mereka wajib mengikuti 16 kali pertemuan pembekalan dari Pastor Paroki dan Pastor Vikaris serta wajib menghadiri Misa setiap hari Minggu. Kedepan rencananya mereka akan diajak bergotong royong bersama membersihkan gereja guna persiapan perayaan penerimaan Sakramen Krisma pada 31 Juli 2022 mendatang.

Rangkaian persiapan calon krismawan/wati ini dilakukan dengan harapan agar mereka berperan betul sebagai seorang Katolik, yang setelah menerima Sakramen Krisma menjalani inisiasi penuh, berani menjadi saksi Kristus dalam keseharian, mejadi pelopor penggerak dan siap dalam berbagai pelayanan pastoral Gereja.

Sejalan dengan fokus pastoral menumbuhkan sumber panggilan, hendak membangkitkan partisipasi mereka agar tergerak menjadi Imam atau Biarawan/ti, mendorong para orang tua menumbuhkan panggilan baru di tengah-tengah keluarga. Paling tidak dalam panggilan umum, mereka menjalankan hidup sebagai manusia yang benar di hadapan Allah dan di hadapan sesama manusia.

Di akhir rekoleksi ditutup dengan Misa yang dipimpin oleh Parokus, RD Sebastianus Eka BS. Dalam homilinya, Parokus yang akrab dengan sapaan Romo Eko, menjelaskan bahwa makna dari Sakramen Krisma itu adalah kesiapan untuk diutus.

“Melalui penerimaan Sakramen Krisma, kita dibuka, dimateraikan secara kekal sebagai pengikut Kristus yang sejati dalam kesatuan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik dibawah kepemimpinan Bapa Paus Fransiskus dan untuk Wilayah Keuskupan Agung Medan dibawah kepemimpian Bapa Uskup Mgr. Kornelius Sipayung,” kata Romo Eka.

Dia menambahkan, “Apa yang sangat penting dan perlu dalam kehidupan persiapan Krisma ini adalah membangun suatu niat yang sungguh penuh dalam ikatan dengan Gereja, dalam ikatan dengan Yesus sendiri, yaitu sekali Katolik tetap Katolik.”

(Edward Efendi Rumapea)

Ananta Bangun

Pegawai Komisi Komsos KAM | Sering menulis di blog pribadi anantabangun.wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *