“Fratelli Tutti” Paus Fransiskus. Apa Isinya?
Komsoskam.com – Baru-baru ini Paus Fransiskus menandatangani ensiklik baru bernama “Fratelli Tutti”. Penandatanganan itu dilakukan tepat di atas makam Santo Fransiskus dari Assisi, usai perayaan Misa Kudus peringatan kematian santo itu pada Minggu (4/10). Ensiklik sendiri merupakan salah satu jenis komunikasi paling penting dalam Gereja Katolik. Yang dikeluarkan oleh pemimpin tertinggi gereja dan berfungsi sebagai acuan gereja dalam mengambil sikap atas isu-isu penting.
Lantas apa makna Fratelli Tutti?
Bercerita Tentang Persaudaraan dan Persahabatan
“Fratelli Tutti, bercerita tentang persaudaraan dan persahabatan sosial,” kata Paus dikutip dari vaticannews.va, Senin (5/10).
Menurut Paus, persaudaraan dan persahabatan sosial adalah jalan untuk membangun dunia yang lebih baik, adil dan damai, dengan kontribusi semua orang dan pihak. Sehingga ia mendeskribsikannya sebagai “Ensiklik Sosial”.
“Tanda-tanda zaman menunjukkan dengan jelas bahwa persaudaraan manusia dan pemeliharaan ciptaan merupakan satu-satunya jalan menuju pembangunan integral dan perdamaian,” lanjut Paus.
Sumber Inspirasi Ensiklik
Paus mengatakan bahwa kata “Fratelli tutti” terinspirasi dari judul “Nasihat” Santo Fransiskus dari Assisi.
“Santo Fransiskus dari Assisi, yang menggunakan kata-kata ini untuk menyapa saudara-saudaranya dan para suster dan mengusulkan kepada mereka suatu cara hidup yang ditandai dengan cita rasa Injil. Sang pendahulunya ini tidak mengobarkan perang kata-kata yang bertujuan memaksakan doktrin; ia hanya menyebarkan kasih Tuhan,” jelas Paus.
Tujuan Ensiklik
Adapun tujuan dari Ensiklik ini adalah untuk mempromosikan aspirasi universal menuju persaudaraan dan persahabatan sosial. Berawal dengan keanggotaan bersama dalam keluarga manusia, dari pengakuan bahwa kita adalah saudara dan saudari karena anak dari satu Pencipta.
“Semua dalam perahu yang sama, dan karenanya kita perlu menyadari bahwa di dunia yang terglobalisasi dan saling berhubungan, hanya dengan bersama-samalah kita dapat diselamatkan.” kata Paus.
Isu Penting Yang Disorot
Secara keseluruhan ensiklik itu menyerukan solidaritas kemanusiaan untuk mengatasi berbagai permasalaan global. Misalnya perubahan iklim, isu demokrasi, kebebasan, dan keadilan, isu rasisme, kemiskinan, dan pengangguran, isu disparitas hak dan penyimpangan.
Tak lupa, Paus dalam ensiklik itu juga berbicara tentang kapitalisme dan pandemi COVID-19. Ia mencela adanya ‘teori ajaib’ kapitalisme yang menurutnya sering dipandang sebagai satu-satunya solusi untuk masalah sosial.
“Kerapuhan sistem dunia dalam menghadapi pandemi telah menunjukkan bahwa tidak semuanya dapat diselesaikan dengan kebebasan pasar,” ujarnya.
Hal ini dikatakannya dengan merujuk pada fakta bahwa kelebihan (yang dijanjikan) tidak menyelesaikan ketidaksetaraan. Ketidaksetaraan ini yang akan menimbulkan bentuk kekerasan baru yang mengancam tatanan masyarakat (masalah sosial)”.
Menurutnya, pemikiran bahwa kebebasan pasar saja sudah cukup untuk mengamankan segalanya (setelah pandemi melanda) tidak benar. Oleh karena itu, Paus mengulangi seruannya di masa lalu tentang redistribusi kekayaan, dengan mengatakan bahwa mereka yang memiliki banyak harus “mengaturnya untuk kebaikan semua.”
Dengan adanya isu-isu yang tengah dihadapi dunia, maka Paus menyerukan “persaudaraan global yang didasarkan pada praksis persahabatan sosial di kalangan masyarakat dan bangsa” yang memerlukan “politik yang lebih baik, yang benar-benar melayani kebaikan bersama.”