Wujudkan Keluarga Katolik yang Arif dan Bijaksana di “Zaman Now”
Komsoskam.com- Velangkani Medan- Sabtu 6 Juli 2019, umat paroki St. Antonius Padua Hayam Wuruk dengan begitu antusias mengikuti Rekoleksi Sehari yang diadakan melalui seksi Evangelisasi paroki. Kegiatan retret ini dilaksanakan untuk mencapai fokus pastoral KAM secara khusus yang berkaitan dengan Indek Keberhasialan 7, yakni “Keluarga katolik bijak menggunakan media sosial” seperti yang disampaikan DPP Hayam Wuruk, Nikolaus dan Seksi Evangelisasi, Herman Ratuliu.
Dalam acara ini panita menghadirkan 2 pemateri yakni dari Komisi Evangelisasi dan Komisi Komunikasi Sosial KAM. Heri Sembiring dari Komisi Evangelisasi dalam sesi pertama menjelaskan betapa komunikasi dalam keluarga itu sangat penting perannya agar keharmonisan keluarga bisa terwujud. Dengan memberikan sebuah vidio pendek yang menceritakan kisah anak yang diabaikan orangtua karena fokus pada smartphone, peserta diajak untuk merefleksikan bagaimana mestinya orangtua katolik bertindak arif dan bijaksana sehingga jangan sampai mengorbankan relasi kasih antar anggota keluarga.
Sementara itu, Jansudin Saragih mewakili Kosmsos KAM, dalam sesi kedua, mengingatkan kembali bahwa orangtua memiliki peran utama untuk menjaga keluarganya agar tidak terpapar “kecanduan gadget- internet dan media sosial. “Dengan mengingat tujuan perkawinan katolik, maka orangtua bertanggungjawab membentengi keluarga dari “gempuran” informasi yang membludak saat ini” katanya. Fakta-fakta yang memprihatinkan dalam paparannya menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 5 tingkat kecanduan gadget. Ia juga membeberkan fakta yang terjadi di Indonesia dewasa ini seperti kasus prostitusi online, pembobolan Rp 1,8 miliar dari bank demi game online, kekerasan seksual, hingga marakny hoax dan ujaran kebencian yang berujung pada penjara.
Menurutnya untuk mengantisipasi hal tersebut orangtua perlu kesabaran ekstra dalam melindungi keluarga. Membatasi anak dari penggunaan gadget menjadi hal wajib, namun itu tidak cukup. Orangtua harus mampu memberikan contoh positif dari penggunaan gadget tersebut. Kemudian orangtua hendaknya turut hadir dan mendampingi anak-anak dalam rangkaian aktifitas tersebut. “Bila tidak, bagaimana orangtua tau apa saja yang diakses anak dalam internet?” katanya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga menjelaskan bahwa semestinya para orangtua mampu menjelaskan dan menerapkan potensi terbaik dari teknologi komunikasi sosial. Hal ini sejalan dengan pandangan dan sikap Gereja Katolik yang telah dirumuskan sejak lama yakni pada masa Konsili Vatikan II (1963) yang putuskan dalam dekrit Inter Mirifica. Dalam dokumen ini disebutukan bahwa gereja memandang sebagai kewajibannya, untuk memanfaatkan media komunikasi sosial untuk menyiarkan Warta Keselamatan, dan mengajarkan, bagaimana manusia dapat memakai media itu dengan tepat.
Pastor John Rufinus Saragih OFMCap., selaku Parokus Hayam Wuruk yang turut dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa retret ini relevan dengan tantangan yang dihadapi keluarga-keluarga katolik, tidak hanya bagi orangtua tetapi juga bagi anak-anaknya. “ Aturan 18-21 baik juga diterapkan. Mulai dari pukul 18.00WIB-21.00 WIB tidak menggunakan gadget lagi. Jadi komunikasi dan interaksi keluarga fokus” katanya. Acara yang berlangsung di Aula Graha Annai Velangkani ini diikuti kurang lebih 180 orang dari 4 stasi yakni St. Elisabeth- Karya Kasih, Stasi St. Perawan Maria Pintu Surga- Sei Agul, Stasi St. Fransiskus Xaverius- Sunggal, dan Stasi St. Yoseph- Jl. Dr. Mansyur Medan.
Usai mendapat penyegaran wawasan dan sharing pengalaman, acara ditutup dengan Perayaan Ekaristi, dipimpin oleh RP Karolus Sembiring OFMCap, yang juga ketua Komisi Evangelisasi Keuskupan Agung Medan. Dalam kotbahnya Pastor Karolus mengajak peserta untuk menjaga semangat iman sebagai murid kristus. “Kita harus menimba pada sumbernya, kita harus mendekatkan diri pada Tuhan agar mampu menjaga nilai-nilai keluarga kita” kata Pastor. Ia juga menambahkan agara gadget digunakan sebagai sarana evangelisasi sebagaimana dikatakan oleh Paus Fransiskus. Dalam kesempatan ini belia juga menyampaikan terimakasih pada Pastor Paroki Hayam Wuruk dan seluruh umat yang telah mengundang Komisi Evangelisasi dan Komisi Komunikasi Sosial dalam mewujudkan fokus pastoral KAM yang berkaitan dengan harapan agar umat katolik semakin bijak menggunakan media sosial.
Semoga dengan kegiatan literasi dan retreat seperti ini, umat katolik semakin bijak menggunakan internet dan media sosial. JS