Uskup Agung Medan: Bertobat Berarti Menyelaraskan Sikap dan Perbuatan Dengan Dia yang Akan Datang
Komsoskam.com – Medan– Umat stasi Sunggal bersukacita dalam perayaan pesta Pelindung Gereja Stasi Sunggal, Santo Fransiskus Xaverius yang diadakan 8 Desember di Gereja Stasi Sunggal. Segenap umat menghadiri misa Pesta Pelindung Gereja yang seharusnya pada 3 Desember 2019 lalu. Misa langsung dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung, OFM.Cap yang didampingi oleh RP. John R. Saragih, OFM.Cap sebagai Pastor Paroki Hayam Wuruk Medan.
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius mengungkapkan bahwa dalam rangka mempersiapkan kedatangan Tuhan, kita perlu mengenal sosok yang akan datang tersebut. Salah satu persiapan kita adalah pertobatan. Bertobat berarti menyelaraskan sikap dan perbuatan dengan Dia yang akan datang. Hal ini dapat dicontoh dari teladan Santo Fransiskus Xaverius yang rela meninggalkan kemewahan yang sebenarnya dapat dia nikmati tetapi karena terinspirasi dengan sabda “apa gunanya seseorang memiliki segalanya tetapi kehilangan nyawanya”, Santo Fransiskus Xaverius memiliki semangat untuk bermisi ke seluruh penjuru dunia.
Pada akhir homilinya, Mgr. Kornelius mengucapkan selamat berpesta bagi umat Gereja Stasi Sunggal dan kiranya semangat pertobatan Santo Fransiskus Xaverius berkobar di hati umat Gereja Stasi Sunggal.
Selesai misa, kegiatan dilanjutkan dengan acara kekeluargaan yang dimulai dengan pembacaan riwayat hidup Santo Fransiskus Xaverius, kata sambutan, makan bersama dan hiburan. Dalam sambutannya, Mgr. Kornelius mengungkapkan pengalamannya ketika sebagai frater di Gereja Stasi Sunggal untuk mencari pekerjaan, dan Ibu Lusi Polany memberikan pekerjaan kepada Frater Kornelius waktu itu untuk bekerja di Pabrik Plastik milik keluarga Ibu Lusi Polany. Inilah yang menjadi satu keinginan Uskup untuk memimpin misa bersama umat Gereja Stasi Sunggal.
Pada kesempatan acara hiburan, Mgr. Kornelius bersama RP. John menyanyikan dua lagu untuk umat Gereja Stasi Sunggal. Acara hiburan juga diisi oleh hiburan dari lingkungan-lingkungan dan kelompok kategorial yang ada di Gereja Stasi Sunggal.
Pada kesempatan itu hadir juga anggota DPPH Paroki Hayam Wuruk dan tokoh umat Katolik Kota Medan yaitu Drs. Hendrik Sitompul, MM.
Roni Antonius Sitanggang