Tuhan Menghibur Orang Yang Patah Hati
4 Februari 2024 | Hari Minggu V Masa Biasa- B | Ayb 7:1-4, 6-7; 1Kor 9:16-19,22-23; Mrk 1:29-39
Injil hari ini terdiri dari adegan penyembuhan ibu mertua Simon Petrus, adegan setelah penyembuhan ibu mertua Petrus, lalu adegan pada keesokan harinya. Kejadiannya di Kapernaum. Sebelumnya, pada hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat dan mengajar. Selain mengajar, di rumah ibadat itu Yesus juga mengusir roh jahat. Kabar itu tersebar cepat ke segala penjuru di seluruh Galilea. Penyebutan ibu mertua Petrus menunjukkan bahwa Petrus sudah menikah dan hal ini dikaitkan dengan panggilan untuk menjadi pengikut Yesus.
Dalam Injil ini Yesus dilukiskan sebagai penyembuh. Diawali dengan keterangan mengenai keadaan si sakit dilanjutkan dengan permohonan untuk menyembuhkan, lalu gerakan fisik Yesus untuk menyembuhkan. Kemudian diakhiri dengan tindakan dari yang disembuhkan yakni melayani. Ibu mertua Petrus dikatakan menderita demam. Lalu, Yesus membuat demam itu hilang sehingga sembuhlah dia. Yesus menjadi semakin terkenal. Banyak orang sakit dan yang kerasukan dibawa kepada-Nya. Hanya saja, identitas Yesus sebenarnya sebagai Mesias belum waktunya untuk disebarluaskan, karena Yesus sendiri melarang setan-setan berbicara tentang Dia, seperti sebelumnya dalam rumah ibadat.
Setelah peristiwa-peristiwa penyembuhan itu, keesokan harinya Yesus pergi ke tempat yang sunyi berdoa sendiri, tanpa mengajak Simon dan kawan-kawannya. Setelah menyadari bahwa Yesus tidak bersama mereka, Simon dan kawan-kawan menyusul Yesus, mengajak-Nya kembali karena masih banyak yang mencari. Yesus tidak mengikuti ajakan Simon itu, tetapi malah mengajak Simon untuk melihat cakrawala yang lebih luas, yakni Injil harus diwartakan ke seluruh Galilea.
Ketiga, tidak boleh dilupakan peranan doa dalam kehidupan harian. Konteks Yesus berdoa dalam adegan ketiga mengungkapkan bahwa Yesus berdoa ketika mau memulai karya-Nya di awal, untuk mendapat tuntunan dan dukungan dari yang ilahi. Sebelum menyelesaikan tugasnya, Ia juga berdoa di taman Getsemani (Mrk 14:32-42). Keempat, rahmat pembebasan dari Allah harus memberi daya lebih untuk berbuat baik. Ibu mertua Petrus melayani Yesus dan kawan-kawan-Nya. Pelayanan itu sebagai bukti dan sekaligus juga sebagai ucapan terimakasih. Campur tangan Allah yang menyembuhkan kiranya membawa orang pada kesadaran untuk melayani Tuhan dan sesama.
Semoga dengan mendengarkan sabda Tuhan pada hari ini kita semakin memahami, dan menyadari wujud Kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus dalam hidup kita, terlibat di dalamnya, untuk membebaskan semua orang dari belenggu kesulitan hidup. Amin.