Terbitkan Ensiklik, Imam Al-Azhar: Paus Kembalikan Kesadaran Manusia
Komsoskam.com – Pandemi Covid-19 telah menyadarkan bahwa kita sedang berada di atas perahu yang sama dalam mengarungi hidup dan berjuang melawan wabah besar . Gereja pun ikut merencanakan untuk mengembangkan “vaksin solidaritas”. Hal itu tampak dalam Ensiklik Paus Fransiskus, “Fratelli Tutti” tentang persaudaraan dan persahabatan sosial.
Pada Sabtu (3/10), Paus Fransiskus mengubah Ensiklik bertepatan dengan Pesta Santo Fransiskus di kota Assisi di Italia, rumah santo abad pertengahan. Ensiklik tersebut merupakan lanjutan dari “Dokumen Persaudaraan Manusia” yang ditandatangani oleh Paus bersama dengan Sheikh El-Tayeb di ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, pada awal Februari 2019 lalu.
Ensiklik tersebut menyuarakan tentang solidaritas kemanusiaan yang lebih besar untuk mengatasi segala macam masalah global. Dalam Gereja Katolik, Ensiklik kepausan adalah salah satu jenis komunikasi yang paling penting. Ensiklik kemudian dikeluarkan oleh pemimpin tertinggi sehingga menjadi acuan dalam mengambil keputusan atas isu-isu penting.
Semoga panggilan Bapa Suci untuk solidaritas, perjumpaan, dan keserasian bergema dalam hidup dan komunitas. Semoga kita menerima ajakan Ensiklik Paus Fransiskus untuk berdialog, menghormati dan bermurah hati terhadap setiap manusia ”seruan Presiden Federasi Konferensi-Konferensi Wali Gereja Asia Uskup Agung Yangon, Myanmar, Kardinal Charles Bo, dalam surat kepada sesama uskup dan Gereja-Gereja di Asia.
“Realitas kita bergema dalam pesan Ensiklik” Fratelli Tutti, “sambung Kardinal Charles Bo dalam suratnya tertanggal 12 Oktober. Di sisi lain, Imam Agung Al-Azhar, Mesir, Ahmad al-Tayyeb sendiri telah ensiklik terbaru Paus Fransiskus, yang disebutnya sebagai upaya untuk membangunkan hati nurani seluruh umat manusia.
Pesan yang disampaikan saudaraku, Paus Fransiskus, lewat Ensiklik “Fratelli Tutti”, merupakan perpanjangan dari Dokumen Persaudaraan Manusia, yang mengungkapkan realitas dunia, di mana mereka yang rentan dan terpinggirkan harus membayar mahal atas posisi dan keputusan yang tidak stabil, “tulis Imam Agung Dari Universitas Al-Azhar, Kairo itu di akun Twitter-nya, mengutip VatikanNews. Dokumen yang sudah disiapkan di Abu Dhabi tersebut mengajak setiap orang yang memiliki iman kepada Tuhan dan persaudaraan manusia untuk bersatu dan bekerja sama membantu. Tidak hanya itu, dokumen tersebut diharapkan juga dapat menjadi panduan bagi generasi muda untuk memajukan budaya saling menghargai dalam kesadaran akan rahmat ilahi yang luhur.