Sr. Kornelia: “Aku Bersyukur Sebab Tuhan Menjadi Gembala dalam Hidupku”
Komsokam.com – Medan, Sr. Kornelia Tumanggor, KSSY adalah putri pertama dari enam bersaudara. Sebagai anak sulung, orang tuanya berharap besar kelak dia menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Dengan harapan, dirinya bisa turut menjadi ‘penopang’ bagi adik-adiknya. Namun, ternyata panggilan Tuhan menuntun langkahnya menuju Kongregasi Suster Santu Yosef (KSSY) Medan.
Biarawati kelahiran Salak , Pakpak Bharat (5 Januari 1968), menjalani masa pembinaan di Novisiat hingga Yuniorat. Pada 1992, kongregasi mengutusnya untuk studi di Institut Pastoral Indonesia (IPI) Semarang. “Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, karena boleh semakin memperdalam ilmu dan iman saya. Sehingga saya juga semakin mencintai panggilan melalui kongregasi ini,” tuturnya kepada Komsoskam.com di Medan, Jumat (18 Oktober 2019).
Usai menamatkan pendidikan di IPI Semarang, Sr. Kornelia kemudian ditugaskan mengajar di SMK Sta. Anna Medan, pada 1997. “Saat itu, sekolah tersebut masih bertempat di Jl. Hayam Wuruk, Medan,” katanya.
Pada saat bersamaan, dirinya juga dipercaya pimpinan untuk mendampingi Postulan KSSY hingga 2003. Pada 2004, dia diutus ke novisiat Jl. Karya Wisata – Medan selama satu tahun.
Tahun berikutnya, Suster Korneli mendapat perutusan ke tempat yang lebih jauh: pulau Kalimantan. Yakni, menjadi staf pengajar di STIPAS Palangkaraya. “Awalnya terasa berat dan cemas berhadapan dengan mahasiswa, apalagi tempatnya pun belum bisa dibayangkan. Namun karena percaya akan Penyelenggaraan Ilahi, saya yakin bahwa Tuhan pasti menolong,” katanya, seraya menyebutkan dirinya melayani di lembaga pendidikan tersebut hingga tahun 2008.
Pada 2009, biarawati murah senyum ini mudik perutusan. Kongregasi menugaskan dirinya menjabat Kepala Sekolah di SMP St. Paulus Sidikalang. Dia mengakui, tugas ini pun awalnya sangat berat. “Tetapi atas kaul ketaatan, saya menerimanya. Saya berusaha memberikan yang terbaik, melaksanakan dengan tulus sebagaimana diteladankan Bapa Yosef pelindung Kongregasi kami.”
Empat tahun mengabdi di sekolah SMP St. Paulus mengalir tak terasa bagi Suster Kornelia. Dia bersyukur bahwa selalu menjadi gembala yang baik dan setia dalam perjalanan hidupnya. “Sebab dalam keterbatasanku, Dia selalu ada bersamaku sehingga memampukan aku melaksanakan dan menyelesaikan setiap tugas dengan baik,” imbuhnya.
Pada 2012, Suster Kornelia ditugaskan kembali ke tempat Pembinaan di Postulat jl. Bougenville Medan. Namun sebelum terjun pimpinan kongregasi memberi kesempatan baginya untuk mengisi diri, menempah kekuatan rohani di Pusat Pembinaan Spiritualitas Roncalli Salatiga – Jawa Tengah selama enam bulan. “Pada 2013, saya memulai tugas di Postulat hingga 2015. Pada tahun tersebut, tepatnya bulan Juni, saya kembali ke Novisiat KSSY hingga kini.”
Kepada kaum generasi muda, Suster Kornelia kerap memotivasi diri bahwa di mana ada kemauan, maka di situ ada jalan. “Dalam menjalankan setiap tugas saya kerap mengucapkan sugesti “Aku Mau, Aku Bisa, Aku Pasti Bisa”,” katanya.
(Ananta Bangun)