KATEKESENEWS

PERSAHABATAN DALAM ALKITAB

Loading

Ketua STFT Santo Yohanes Pematangsiantar

Ivo Simanullang OFMCap | Ketua STFT Santo Yohanes – Pematangsiantar

Umat Bertanya: Tema Ekumene Natal Nasional 2019 adalah “Hiduplah sebagai saudara bagi semua orang”. Bagaimana persahabatan digambarkan dalam Alkitab?

Pastor Menjawab:

Orang-orang yang bersahabat adalah orang-orang yang selalu mencari apa yang berguna untuk saling membangun. Dalam Alkitab terdapat orang yang memiliki persahabatan tulus dan mantap.

  1. Daud dan Yonatan

Daud dan Yonatan diperkirakan bermusuhan, tetapi tidak. Yonatan adalah putera Raja Saul, yang akan digantikan oleh Raja Daud. Raja Saul ingin menghabisi, membunuh Daud. Akan tetapi, Yonatan bersahabat akrab dengan Daud dan mempertaruhkan hidupnya untuk memberitahukan kepada Daud bahwa ayahnya berencana menghabisinya. Dalam 1 Samuel 18 dikatakan bahwa Yonatan mencintai Daud seperti jiwanya sendiri. Ketika Yonatan mangkat, Daud meratap, menangis dan berpuasa. Bagi orang yang bersahabat, masing-masing mengingini duluan meninggal karena mereka tidak mau hidup sehari pun tanpa yang lain. If you live to be 100 years, I hope I live to be 100 minus 1 day, so I never have to live without you. (Apabila kamu hidup seratus tahun, saya ingin hidup seratus tahun kurang sehari, sehingga aku tak pernah hidup tanpa kamu). Sebaliknya, mereka yang bermusuhan mengingini pihak lain mati duluan.

  1. Musa dan Harun

Musa dan Harun adalah sahabat bagaikan sendok dan garpu. Mereka tim kerja yang solid. Musa sebagai pemimpin bangsa Israel tidak pandai berbicara di depan publik. Karena itulah Harun menjadi juru bicaranya. Ketika Musa keletihan saat perang, Harun dan temannya menopang tangannya. Tim yang solid. Tim yang solid selalu mencari apa yang berguna untuk saling membangun dan menguntungkan.

  1. Naomi dan Rut

Ketika suami dan kedua anak Naomi meninggal, dia mengira Tuhan telah melupakannya. Karena itu, dia memutuskan untuk kembali ke Betlehem untuk menghabiskan sisa hidupnya sendirian di sana. Tetapi Rut, menantunya, tidak mau meninggalkannya dengan berkata, “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku (Rut 1:16). Keduanya, mertua dan menantu, tidak terpisahkan dan saling menjaga. Naomi akhirnya mempertemukan Rut dengan Boas dan mereka pun menikah. Rut tetap merawat mertuanya di usia senjanya hingga dia meninggal.

  1. Yesus dan Marta, Maria dan Lazarus

Yesus sangat kental memiliki hubungan dekat dengan Marta, Maria dan Lazarus. Dalam Yohanes 11:5 ditulis bahwa Yesus mencintai Marta dan saudarinya dan Lazarus. Mereka begitu dekat sehingga ketika Lazarus sakit, Marta dan Maria memberitahukannya kepada Yesus melalui pesan singkat. Bahkan Yesus pun menangis  karena kematian Lazarus (Yoh 11:35).

  1. Paulus dan Timotius

Timotius menjadi sahabat dekat Paulus saat Paulus mewartakan Kristus di kampungnya. Timotius akhirnya menemani Paulus dalam perjalanannya; keduanya menjadi sangat akrab hingga Paulus menyebut Timotius sebagai “anak dalam iman” (1Tim 1:2). Saat di penjara dan beberapa bulan sebelum kematiannya, Paulus menulis surat kepada Timotius. Salah satu di antara keinginan Paulus yang terakhir sebelum dia meninggal adalah bertemu dengan Timotius.

Selain contoh-contoh di atas, dalam Alkitab terdapat juga ungkapan bernas tentang persahabatan.

Amsal 27:17: Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Sebagaimana besi menajamkan besi, demikianpun orang menajamkan akal orang. Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya.

Amsal 16:28: Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.

Amsal 17:9 : Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.

Amsal 22:24-25 : Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

Pengkhotbah 4:9-10 : Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

1 Korintus 15:33 : Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

1 Petrus 4:10 : Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

1 Tesalonika 5:11: Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.

Ibrani 10:24- 25 : Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Matius 18:20 : Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Roma 12:10 : Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Yohanes 15:13 : Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Yohanes 15:15 : Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Facebook Comments

Leave a Reply