Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pastoran dan Aula Paroki St. Laurentius Brindisi Pematangsiantar Berlangsung Meriah
Komsoskam.com | Pematangsiantar | Suasana meriah dan penuh antusias menyertai acara bersejarah peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pastoran dan Aula Paroki St. Laurentius Brindisi Pematangsiantar yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, pada hari Minggu, 3 Desember 2023 di Paroki Santo Laurentius Brindisi Pematangsiantar.
Acara dimulai pukul 08:00 WIB dengan pengalungan bunga kepada Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, Vikep, RP Fridolinus Simanjorang, OFMCap, Walikota Pematangsiantar dr. Hj. Susanti Dewayani SP.A, Pimpinan DPRD Pematangsiantar yang diwakilkan Mangatas M. Silalahi, Daud Simanjuntak dari anggota DPRD, Sekda Simalungun Esron Sinaga M.Si, tokoh katolik, Rudolf V Saragih, SE, MM, Parlindungan Purba, dan James Damanik.
Dalam momen bersejarah tersebut, Uskup Mgr. Kornelius Sipayung memimpin doa dan pemberkatan batu pertama, diikuti dengan misa bersama yang dihadiri oleh lebih dari 3.000 umat Katolik, tokoh masyarakat, dan pemimpin daerah, termasuk Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH, dan Danrem 022 Pantai Timur, Kolonel inf. Agustatius Sitepu, S.Sos, Kapolres Pematang Siantar, Pembimas Katolik Kanwil Prov Sumut, yang diwakilkan Alismer Sinaga, Ketua Yayasan St.Yosep Pematang Siantar RP Chrispinus Silalahi OFMCap dan RP Gonjales Nadeak, OFM Cap sebagai perwakilan dari Pimpinan ordo Kapusin.
Dalam kotbahnya, Uskup Agung Medan menyampaikan pesan keagamaan di adven pertama, mengajak umat untuk selalu berjaga-jaga dan melayani sesama, yang artinya mau melayai Tuhan dalam diri orang yang berkekurangan “marilah hai kamu yang yang terberkati, ketika aku lapar engkau memberi aku makan, ketika aku haus kau memberi aku minum, ketika aku telanjang engkau memberi aku pakaian, ketika aku orang asing engkau memberi aku tumpangan, ketika aku di penjara engkau mengunjungi aku.” Dengan kata lain artinya melek mata, tanggap terhadap kehadiran Yesus dalam diri sesama, terhadap kehidupan sehari-hari. Berjaga jaga berarti sadar dan tanggap terhadap realita sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Perayaan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari tokoh-tokoh penting seperti Bupati Simalungun, Walikota Pematangsiantar, dan perwakilan DPRD dan tokoh Katolik yang turut maju dalam kontestasi poilitik tahun depan. Mereka diberikan ulos, langsung dari Uskup sebagai tanda penghormatan dan turut serta memberikan sumbangan untuk kelancaran pembangunan.
Acara tidak hanya diwarnai oleh momen seremonial, namun juga nuansa kebersamaan yang ditunjukkan melalui makan bersama. Para tokoh dan umat dapat berinteraksi lebih dekat, saling berbagi kegembiraan, dan memberikan dukungan satu sama lain. Setiap rayon Manortor dan memberikan bantuan kepada panitia dengan nuansa khas Batak yang meriah.
Dalam sambutan Ketua Panitia Pesta Pembangunan, Simesono Hia, menyatakan kesiapan untuk menjalankan proyek ini. Dan anggaran biaya sebesar 6,5 M dan berantusias dalam mengawal proses pembangunan demi tercapainya pembangunan ini.
Hujan yang cukup deras mewarnai peristiwa bersejarah itu, dan dengan padamnya listrik sempat membuat acara terhenti sejenak. Acara dilanjutkan dengan lelang makanan, benda rohani dan pengulosan dari Uskup, Mgr. Kornelius Sipayung, Vikep, RP Fridolinus Simanjorang, OFM Cap Parocus, RP Markus Manurung OFMCap dan Vikaris, RP Fransiskus Manulang, OFM Cap., kepada umat Allah yang turut serta memberikan sumbangan untuk pembangunan.
Semua pihak berharap bahwa Gedung Pastoran dan Aula Paroki St. Laurentius Brindisi ini tidak hanya menjadi struktur fisik, tetapi juga menjadi pusat kegiatan rohani dan sosial yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat. Acara berjalan sukses dan meninggalkan kesan positif bagi semua yang hadir, menandai awal dari perjalanan pembangunan yang penuh harapan untuk kehidupan beragama dan sosial di Pematangsiantar. ( Noven K. Sirait)