Uskup Kornelius Sipayung Pimpin Misa Tahun Baru Imlek
Komsoskam.com- Medan- Umat Paroki Kristus Raja Medan merayakan Misa tahun baru Imlek 2020 yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap, berkonselebrasi dengan Parokus Kristus Raja Medan, RP.Yandhi, CDD., RP.Borta Rumapea, OCarm. dan RD. Ferdinand Saragi dari Kuria KAM. Perayaan tahun Tikus Logam ini berlangsung meriah yang diikuti umat katolik Tionghoa maupun non tionghoa.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Misa dan perayaan Imlek 2020 di Paroki Kristus Raja Medan diadakan lebih simple namun tetap meriah. Dalam homilinya, Mgr.Kornelius menyampaikan bahwa Tahun Baru dan Perayaan Imlek merupakan kesempatan untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala hal yang telah diterima dan dialami sepanjang tahun. “Banyak orang yang tidak mampu bersyukur karna tidak bisa menyadari dan merasakan kasih dan kebaikan Tuhan. Kita yang mampu bersyukur adalah kita yang sadar bahwa Allah sungguh peduli, penuh belas kasih, memelihara dan memberikan kebaikan kepada kita,” tutur Monsigniur.
Manusia Baru dan Manusia Tercipta
“Manusia yang sampai kepada kesadaran bahwa Allah adalah pencipta, adalah manusia tercipta. Ia sadar bahwa ada kuasa yang melampauinya dan menyelenggarakan segala sesuatu. Maka ia tunduk dan taat kepada Sang Penciptanya. Mengikuti dan menuruti jalan-jalan Sang Pencipta. Yang membuat manusia sampai kepada kesadaran itu adalah terang yang datang, yakni Allah. Terang itu membuat manusia menjadi ciptaan baru. Manusia baru atau ciptaan baru itu adalah manusia yang mengenal Yesus Kristus. Kualitas manusia baru adalah seperti Yesus, yang mengasihi, yang jujur, yang lidahnya bersih, hatinya suci dan tidak mencuri. “ Manusia baru lanjutnya adalah orang yang bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan bisa memberinya kepada orang lain. Menuruthnya Hidup baru bisa berarti jauh dari amarah, murah hati, berbelas kasih, dan berserah kepada Tuhan untuk segala rencana dan rancangan-Nya.
Usai homili, Mgr.Kornelius memberkati jeruk-jeruk dan angpao yang dikemas dalam bingkisan untuk dibagikan ke umat. Lagu-lagu bernuansa Imlek dan oriental begitu kental dikumandangkan selama Perayaan Misa. Suasana meriah dan semarak pun terlihat dalam perayaan ini dengan dominasi warna merah yang dikenakan umat dan dekorasi gereja yang tampil apik. Umat tampak gembira mengikuti perayaan, saling memberi salam dan menyambut tahun yang baru dengan penuh harapan dan sukacita.
Pertunjukan barongsai seusai Misa, pada Perayaan Imlek tahun ini diganti dengan pemecahan rangkaian balon sepanjang 5 meter sebagai lambang umur panjang, kesehatan dan rejeki yang baik dan manis di tahun yang baru. Di photobooth, umat saling berlomba untuk mengabadikan momen Imlek tahun ini dengan berfoto bersama Mgr.Kornelius, keluarga, sahabat dan kenalan. Akhirnya, umat pulang ke rumah masing-masing dengan membawa sukacita dan harapan untuk dibagikan dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Kiong Hie! (AGM)