KATEKESEREFLEKSIREVIEWS

MENJADI INSTRUMEN KESELAMATAN

Loading

RP. Frans Sihol Situmorang, OFMCap – Dosen STSP Pematangsiantar

Pesta Pembaptisan Tuhan

Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan

Melalui baptisan, Yesus dinyatakan sebagai Mesias yang datang untuk mewujudkan karya penyelamatan Allah. Baptisan itu menandai permulaan pelayanan Yesus, hamba Tuhan yang dipilih dan dianugerahi Allah Roh-Nya. Ia akan menegakkan keadilan, kebaikan, kebebasan dan kesembuhan. Yesus diutus untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah.

Ketika Yesus keluar dari air, Roh turun atas Yesus. Kisah ini menunjuk sejarah penciptaan ketika Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Yesus diurapi dengan Roh Allah. Allah menyertai, menginspirasikan dan memampukan Yesus untuk melakukan tugas-Nya.

Apa yang terjadi dalam baptisan Yesus juga terjadi dalam baptisan kita. Melalu baptisan, seperti Yesus, kita juga dipilih dan dipanggil Allah untuk menapaki jalan baru dan membawa pembaruan. Oleh karunia Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita, kita menjadi saudara dan saudari Kristus, putera dan puteri terkasih yang berkenan kepada Allah.

Melalui pengurapan, Yesus dikuduskan bagi pelayanan publik untuk menyajikan keselamatan, pembebasan dan keadilan. Melalui baptisan, kita juga dikuduskan bagi pelayanan keselamatan, khususnya bagi orang miskin dan tertindas. Kita dipanggil membagikan kasih Allah dan menjadi bagian dari evangelisasi Gereja. Kita tidak boleh merasa tenang bila dunia masih dirundung nestapa, ketidakadilan dan aneka penjajahan. Orang-orang yang dibaptis dipanggil menjadi gaudium et spes; sukacita dan pengaharapan.

Baca juga  Bacaan injil, selasa 29 september 2020

Seorang tentara Alexander Agung diadili karena tindak kejahatan. Alexander Agung bertanya,“Siapa nama Anda?”“Alexander,” jawab orang itu. Sekali lagi sang Jenderal bertanya, “Siapa nama Anda?” “Alexander,”jawabnya. Alexander Agung bertanya lagi, “Siapa nama Anda?” Ketika orang itu menjawab ketiga kalinya ‘Alexander’, dengan marah sang Jenderal berkata, “Katamu, namamu Alexander. Tetapi tingkah lakumu tidak menunjukkan bahwa engkau adalah Alexander. Sekarang pilih, engkau mengubah tingkah lakumu, supaya engkau tetap bernama Alexander, atau engkau mengubah namamu, karena engkau tidak pantas menyandang nama Alexander, yakni nama saya, karena engkau melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk seorang Alexander.

Pada Pesta Pembaptisan, kita disadarkan akan makna baptisan sebagai kelahiran baru dan ikut serta dalam misteri wafat dan kebangkitan Kristus. Kita diikutsertakan dalam panggilan profetis Yesus dan Gereja-Nya, yakni menjadi instrumen keselamatan bagi dunia, orang miskin dan tertindas. Kita dimasukkan dalam keluarga Allah dan menyemarakkan Gereja-Nya dengan karisma yang kita miliki. Mereka yang dibaptis dipanggil untuk memberi kesaksian bahwa Allah tak menghendaki perbudakan, penindasan, dosa dan kematian. Kita yang mau ambil bagian dalam misi mulia ini mesti keluar dari diri kita dan memberi diri bagi orang lain. Hanya dorongan kenabian seperti ini yang bisa mempertahankan eksistensi kita.

Baptisan merupakan tanda komitmen dan keterlibatan dalam perutusan Yesus Kristus. Baptisan bukanlah sekedar upacara, tetapi sebuah ungkapan sikap dasar keterlibatan hidup dalam Roh dan perjuangan Yesus. Kehadiran Roh-Nya menjadi daya dan pendorong dalam perjuangan orang beriman. Dalam dan bersama kekuatan Roh Kudus, kita yang telah dibaptis ikut serta mewujudkan misi Yesus Kristus menghadirkan keselamatan. Amin.

Facebook Comments

Rina Barus

Menikmati Hidup!!!

Leave a Reply