Mengampuni, Seperti Allah Maha Pengampun
RENUNGAN KATOLIK HARI INI | SELASA 17 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah, Dan 3:25.34-43; Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9;
Mat.18:21-35 warna liturgi Ungu
======
Mengampuni 70 Kali 7 Kali
Dalam Injil hari ini (Selasa, Prapaskah III) Petrus minta pendapat dari Yesus perihal mengampuni terhadap kesalahan dan dosa yang diperbuat sesama.
Petrus bertanya:
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (Mt 18:21).
Yesus memandang Petrus dan berkata tegas:
“Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tuju kali” (Mt 18:22).
Mengampuni itu sepenuh hati, tanpa batas dan sampai tuntas.
Jelas tuntutan Yesus ini tegas dan jelas. Memang mengampuni kesalahan sesama itu tidak selalu mudah, seakan-akan menjadi beban tersendiri bagi kita. Kadang dan adalah sering bahwa sulit mengampuni kesalahan sesama. Atau mau mengampuni dengan setengah hati dan bersyarat.
Padahal kita ini semua orang yang sarat dosa – kesalahan. Begitu pulalah sesama lain. Karena itu, Yesus meminta kita untuk siap saling mengampuni secara terus menerus, tanpa batas dan harus sampai tuntas.
Sebagai orang beriman dan pengikut Kristus dan disebut orang kristen, sikap mengampuni itu adalah bagian integral iman kita. Maka sikap mengampuni itu harus dihayati terus menerus dan semakin dibatinkan.
Tuhan sudah lebih dulu mengampuni kita. Tuhan tidak tanggung-tanggung mengasihi dan mengampuni kita. Dengan mengorbankan hidup dan curahan darah-Nya, Tuhan mengampuni dan menghapus dosa-dosa kita.
Selain itu, Tuhan lewat Gereja kudus-Nya memberi kita kesempatan menerima pengampunan lewat Sakramen Pengampunan (Tobat). Betapa Tuhan kita itu adalah maha rahim karena itu kita diberi selalu rekonsiliasi.
Tanpa batas! Setiap kali berdosa, setiap kali pula kita menerima pengampunan. Karenanya, kita pun selalu harus rela mengampuni juga.
Yesus memang sudah memberi kita teladan ketika Dia tersalib. Yesus memohon kepada Bapa untuk mengampuni mereka yang menjatuhkan hukuman salib dan mereka yang menyalibkan-Nya.
Tuhan berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lk 23:34).
Yesus sudah lebih dulu menyikapi mengampuni itu, maka kita pun tentu diminta untuk siap dan rela mengampuni.
Mengampuni dan diampuni itu adalah satu paket.
Beranikah kita mengampuni saudara/i kita lebih dari yang biasa, tanpa syarat, atau sepenuh hati?
Kini kita sedang menjalani masa tobat – masa prapaskah ini. Mari kita mohonkan kekuatan saling mengampuni dan juga sempatkan waktu menerima Sakramen Pengampunan dari Imam. Mari kita berdamai dengan Tuhan dan damai dengan sesama.
Saling memaafkan itu indah dan menyenangkan ketika terjadi pemulihan persahabatan itu dengan sesama kita.
Selamat memaknai prapaskah dan beraktivitas!
===
===