NEWS

Komdik KAM Gelar Diskusi Terkait Virus Korona Bersama Ahli Kesehatan dan Pengurus Yayasan

Loading

Komsoskam.com– Medan-  Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Medan (Komdik KAM ) mengadakan diskusi tentang “Arah dan Kebijakan Sekolah-Sekolah Katolik terkait Pandemi Covid 19 yang semakin mengkhawatirkan. Acara diadakan Selasa, 16 Maret 2020, pukul 20.30 di Gedung Catholic Center, Jalan Mataram 21, Medan.

Diskusi tersebut dihadiri oleh para pengurus atau pengelola Yayasan Pendidikan Katolik di Keuskupan Agung Medan. Pertemuan ini menghadirkan dr. Fransiskus Ginting, SpPD, dokter Spesialis Penyakit Dalam sebagai narasumber.

Fransiskus mengatakan bahwa Covid 19, merupakan  jenis virus yang penyebarannya cepat melalui perjumpaan antara manusia. Virus ini membahayakan bagi manusia khususnya bagi orang-orang yang tingkat ketahanan tubuhnya rendah dan bagi mereka yang berumur diatas 50 tahun ke atas.

Ia menambahkan “Untuk anak-anak tidak begitu membahayakan karena ketahanan tubuhnya, tetapi dapat menularkannya ke pihak lain. Karena itu perlu ada pembatasan komunikasi dan perjumpaan serta kontak fisik dengan sesama selama situasi Covid 19 ini belum teratasi”.

Sebagai tim dokter yang menangani Covid 19 di Provinsi  Sumut, Fransiskus mengatakan bahwa belum ada masyarakat Sumut yang positif Covid 19, tetapi ada yang terindikasi dan perlu analisis medik lebih lanjut.

Ia menghimbau agar warga tetap tenang,  tetapi harus waspada dan melakukan langkah pencegahan, melalui pola hidup bersih, cuci tangan yang sering saat beraktifitas, mengurangi kontak dengan orang lain.

“Jangan panik, sebab ketika belum ada pihak yang positif di daerah tertentu, maka penularan Covid 19 kemungkinannya nol. Maka langkah meliburkan sekolah belum menjadi  sebuah solusi yang tepat selama di daerah itu belum ada yang terjangkit Covid 19. Namun demikian kebijakan Pemerintah Daerah, Otoritas Gubernur, Walikota/Bupati, harus diindahkan oleh semua pihak” jelasnya.

Lebih lanjut Fransiskus mengharapkan agar pihak sekolah Katolik menghimbau orangtua siswa tidak panik, karena kepanikan yang berlebihan turut membuat situasi makin bahaya. Kiranya pihak sekolah mengambil langkah-langkah pencegahan dalam klasifikasi A, B, C.

  • Klasifikasi A saat belum ada Covid 1.
  • Klasifikasi B jika sudah ada terindikasi Covid 19,
  • Klasifikasi C ketika sudah positif Covid 19.
Baca juga  Guru Agama Katolik Semakin Kompeten dan Berkarakter Unggul

Sekolah juga diharapkan tetap berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan terkait kebijakan sekolah.  

Dalam kesempatan itu, Ketua Komdik KAM, P. Daniel Erwin Manullang OFMCap menyampaikan terimakasih kepada dr Fransiskus Ginting yang dengan jelas memberi pemaparan terkait Covid 19 kepada para pengurus Yayasan Pendidikan Katolik se Keuskupan Agung Medan.

Kepada para pengurus Yayasan, Ketua Komdik juga berterimakasih karena telah memenuhi undangan Komdik KAM yang bersifat urgent dan hari itu juga diundang dan kegiatan bisa terlaksana.

“Kehadiran Pengurus Yayasan dari Medan dan Pematang siantar jadi bukti kita satu sikap dan satu kerjasama dalam menyikapi Covid 19 dan bukti bahwa kita saling mendukung” katanya.

Sementara itu Pengamat Pendidikan Katolik, Dionisius Sihombing menilai acara tersebut sangat bagus. “Sangat memberi informasi yang akurat, agar semua pihak tahu tentang Covid 19 dan kita jadi tidak ikut-ikutan panik atas situasi ini” terangnya.

Sekretaris Komdik KAM ini  juga menambahkan,bahwa dengan pertemuan tersebut, pihak sekolah mendapatkan  informasi yang jelas  dari ahlinya. Sehingga mampu memberikan himbauan yang tepat dan jelas,  baik bagi para siswa maupun bagi orangtua.

Menutup diskusi dan sharing tersebut, para peserta juga diajak untuk berdoa, agar kiranya Tuhan menolong dan  memberikan jalan keluar atas musibah  Virus Corona ini.

|Dion Sihombing| JS

Facebook Comments

Leave a Reply