PROFIL

Mantius Mendrofa: Keluarga Damai, Keluarga Sejahtera

Komsoskam.com – Medan, Wajah Mantius Mendrofa, SH sumringah kala menyambut awak Komsoskam.com di ruang kerjanya, pada Jumat (28 Februari 2020). Walau menjalani jadwal padat selaku Sekretaris Kecamatan Medan Tuntungan, dia mengaku senang diwawancara oleh media asuhan Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Keuskupan Agung Medan.

“Orang tua saya sebenarnya memberi saya nama seorang nabi, yakni Matius. Namun, ketika mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Sibolga, nama saya berubah karena kekeliruan pendataan siswa. Karenanya, hingga sekarang saya bernama Mantius Mendrofa,” terang ayah dari Ivan Antoni Mendrofa dan Moreno Fransaru Mendrofa.

Sebelum menjalani karir di Kantor Kecamatan Medan Tuntungan, Mantius mengatakan sebelumnya mengabdi di Departemen Pos dan Telekomunikasi pemerintahan kota Medan. “Setelah kantor departemen tersebut ditutup, barulah saya ditugaskan di tempat sekarang,” tutur pria yang telah mengarungi 20 tahun berumah tangga bersama Istri, Sayani Telaumbanua.

Umat Paroki Sta. Maria Ratu Rosario – Tanjung Selamat ini memberi apresiasi atas program pastoral Tahun Keluarga Sejahtera tahun 2020. “Kita tentu mengetahui petuah ora et labora atau berdoa dan bekerja. Bagi saya pribadi, petuah ini mengajarkan bahwa kesejahteraan bersumber dari diri sendiri,” ucap pria yang pernah dipercaya dalam pengurus lingkungan selama tiga periode.

Menurutnya, sungguh penting untuk memahami bahwa kesejahteraan tidak bertumpu pada status kaya atau miskin. “Sebaliknya, kesejahteraan lebih pada rasa kedamaian di tengah keluarga. Baik antara anggota keluarga, kemudian dengan lingkungan dan keluarga besar.”

“Tentu sia-sia memiliki harta duniawi, namun tiada kedamaian dalam hidup keseharian. Itu bukan sejahtera,” ucapnya.

 

Mantius Mendrofa diabadikan di kantor Kecamatan Medan Tuntungan

Dipercaya Turut Panitia MTQ

Berkenaan pesan toleransi beragama dalam Dokumen Abu Dhabi, Mantius menilai semangat tersebut sudah mulai dihidupi di tempatnya bekerja kini.

“Baru-baru ini, saya dipercaya turut sebagai panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Tingkat Kota Medan Tahun 2020. Kegiatan ini dibuka pada Sabtu (15 Februari 2020) di jalan Ngumban Surbakti – Medan,” katanya.

Kepercayaan tersebut dibayar tuntas oleh Mantius. “Bahkan, kadang saya harus meninggalkan keluarga di rumah,” ucapnya.

Pada saat mengikuti gelaran pawai MTQ, tanpa sungkan Mantius mengenakan peci. Sementara Istrinya mengenakan kerudung. Menurutnya, hal ini menunjukkan semangat toleransi tanpa mengusik iman keyakinannya.

“Dalam satu kesempatan apel pagi di kantor Kecamatan Medan Tuntungan, saya menyampaikan kepada rekan-rekan kerja agar menjaga kebhinekaan, dan juga nilai toleransi,” terang Mantius yang akan dilantik sebagai Prodiakon pada masa paskah tahun ini.

“Saya teringat pesan Pastor Surono saat kami terpilih sebagai Prodiakon. Kalau sudah dipilih hendaknya diterima, karena itu kehendak Tuhan. Tapi kalau menolak, berarti melawan Tuhan. Wah. Mana mungkin. Hehehehehe,” pungkas Mantius dengan gelak tawa.

 

(Ananta Bangun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *