Makna Teriakan Hosanna!
Sebenarnya apa arti hosanna yang diserukan umat pada perayaan Minggu Palma. Dalam Injil Yohanes dikatakan, bagaimana orang membentangkan pakaian, mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”(Yoh 12:16). Situasi yang mirip juga dituliskan Penginjil Matius, ada orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak itu berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan, hossana di tempat yang mahatinggi! ” ( Mat 21:8-9). Dari dua catatan ini kita menemukan kata yang sama “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
Apa arti seruan hosanna? “Hosana” berasal dari bahasa Ibrani “hoshiya na” (הושיעה נא), yang secara harfiah berarti “selamatkanlah, tolonglah.” Jadi secara etimologi hosanna dapat diartikan Ya Tuhan tolong selamatkanlah kami. (Bdk. Theological Dictionary of the New Tesyeament ). Sedangkan arti hosanna dalam konteks Minggu Palma tidak bisa dipisahkan dari tradisi orang Yahudi yang sudah turun temurun merayakan Paskah setiap tahun di Yerusalem. Semua orang Yahudi dari segala penjuru datang berkumpul ke Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi, yaitu mengenang dan merayakan peristiwa pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir Kuno. Peristiwa penting ini juga tidak disia-siakan Yesus dengan datang ke Yerusalem. Pada saat Yesus memasuki Yerusalem, orang-orang mengucapkan “Hosanna bagi Anak Daud” (Matius 21:9). Mereka menyambut-Nya dengan gembira, menghormati-Nya sebagai Raja yang dijanjikan yang datang untuk menyelamatkan mereka. Mereka menaburkan daun-daun palem di jalan sebagai tanda penghormatan dan penyambutan yang khusus. Jadi, dalam konteks Minggu Palma, “Hosanna” adalah ungkapan kegembiraan, penghormatan, dan doa kepada Yesus Kristus sebagai Raja dan Juruselamat. Dalam konteks eklesiologis hosanna dimaknai sebagai doa dan pujian yang mengekspresikan penghormatan dan penyembahan kepada Allah. Bisa juga dipahami sebagai ungkapan keinginan dan doa komunal dalam persekutuan gereja untuk kedatangan Kerajaan Allah di bumi. Sedangkan bila ditinjau dari aspek teologis kata hosanna merupakan ungkapan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, Raja yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan umat-Nya.
Pertanyaan kritisnya, mengapa semua orang yang menyaksikan Yesus masuk Yerusalem berteriak dengan suara keras hosanna. Alasan pertama adalah karena bagi Orang Yahudi peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem merupakan pemenuhan nubuat mengenai kedatangan Mesias yang dijanjikan, sebagaimana diprediksi oleh para nabi dalam Alkitab Ibrani. Mereka percaya bahwa Mesias akan datang sebagai Raja yang memerintah atas umat-Nya dan membawa pembebasan serta keadilan. Alasan kedua adalah karena selama Yesus berkarya di tengah tengah mereka telah terjadi banyak tindakan mujizat yang dilakukan Yesus, seperti penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, memberi makan yang lapar bahkan menghidupkan kembali orang mati. Alasan terakhir, karena pengajaran-Nya yang penuh hikmat dan kebenaran. Atas dasar beberapa alasan ini, maka Dia layak mendapat penghormatan yang besar dan pantas diakui sebagai Raja Juruselamat dunia.
Kalimat kedua yang juga harus dipahami maknanya adalah Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel. Dalam bahasa Ibrani, kata “Diberkatilah” diterjemahkan dari kata “Baruch” (בָּרוּךְ). Ini adalah bentuk kata kerja imperative yang artinya “diberkati” atau “dimuliakan”. Ketika seseorang menyatakan “Diberkatilah”, mereka mengakui kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sedangkan dalam konteks doa dan pujian, “Diberkatilah” dapat mencerminkan pengakuan akan kekuasaan dan kuasa Allah serta penerimaan terhadap rencana-Nya, dan hendaknya Tuhan berkenaan memberikan berkat, kebaikan, dan perlindungan bagi orang yang memohonkannya. Dengan demikian, kata “Diberkatilah” dalam bahasa Ibrani mengandung makna yang kaya dan luas yakni ungkapan yang mengekspresikan kepercayaan, penghormatan, dan ketergantungan manusia kepada Allah, Sang Pemberi Segala Berkat. Sedangkan arti “Dia yang datang dalam nama Tuhan” adalah sebuah pernyataan yang mengacu kepada kedatangan seseorang yang diutus oleh Tuhan atau diwakili oleh otoritas dan kuasa-Nya. Jika ditinjau dari konteks Perjanjian Baru, kedatangan Yesus Kristus dalam nama Tuhan menggambarkan kuasa dan otoritas Allah yang hadir di dalam-Nya. Yesus adalah perwakilan Tuhan di bumi, membawa pesan, kebenaran, dan kasih karunia-Nya kepada umat manusia.
Refleksi spiritual yang dapat kita ambil, pertama, hendaklah kita sanggup dan bersedia menerima Yesus sebagai Raja dalam hidup kita dan membiarkan damai-Nya memimpin dan memenuhi hati kita. Kedua, tetaplah setia dan taat kepada kehendak Allah dan bersedia berkorban meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan dan godaan dalam mengikuti Kristus. Seorang pengikut Tuhan yang sejati harus sanggup mengikuti teladan Yesus Kristus dan melakukan apa yang benar di mata-Nya. Ketiga, dalam hidup sehari-hari, hendaknya kita selalu menggunakan “Hosanna” sebagai doa yang berkelanjutan, memohon bantuan, perlindungan, dan penyelamatan-Nya dalam setiap situasi. Dengan cara ini, maka semangat dan value teriakan hosanna bukan lagi sebatas retorika, tetapi menjadi pembentuk habitus iman yang dapat dipertanggungjawabkan.
Hamma Sitohang – Penyuluh Agama Katolik Kota Medan