APA MAKNA KISAH PERTEMUAN “ZAKEUS DAN YESUS” ?
KOTBAH MINGGU | RP FRANS SITUMORANG OFMCap
Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini
Keb 11:22-12:2 2 Tes 1:11-2:2 Luk 19:1-10/Hari Minggu Biasa XXXI
Zakeus, seorang kepala pemungut cukai, mendengar bahwa Yesus, rabi terkenal dari Galilea itu, sedang berada di kotanya. Ia ingin mengetahui dan melihat Yesus. Karena badannya pendek, maka ia berlari mendahului orang banyak lalu memanjat pohon ara yang tumbuh di pinggir jalan yang dilalui Yesus. Dari atas pohon itu ia dapat memandang Yesus dengan jelas.
Ketika sampai di bawah pohon itu, Yesus berheti dan menyapa Zakeus. Yesus tidak saja menyapa, tapi meminta Zakeus segera turun, karena Ia mau bertamu di rumahnya. Zakeus tak mengira bahwa Yesus akan menemui dan menyapanya apalagi bertamu di rumahnya. Ia sangat bergembira menerima dan membawa tamu terhormat ke rumahnya.
Zakeus menyambut Yesus dengan sukacita. Tapi, orang banyak justru bersungut-sungut. Mereka tidak dapat menerima tindakan Yesus. Menurut mereka, rabi seperti Yesus tidak sepantasnya bergaul dengan orang berdosa apalagi kepala pemungut cukai. Kehadiran Yesus membawa perubahan bagi Zakeus. Ia berjanji memberikan setengah dari hartanya kepada orang miskin yang dulu tidak pernah ia pedulikan. Ia akan memberikan ganti rugi kepada orang yang pernah ia peras empat kali lipat. Zakeus melakukan pertobatan dengan sungguh. Ia menghukum diri lebih dari yang seharusnya.
Melihat semuanya itu, Yesus menegaskan bahwa hari itu telah terjadi keselamatan di rumah Zakeus. Yesus mencari orang berdosa dan membantu mereka bertobat supaya layak menerima keselamatan. Bertobat tidak hanya berarti tidak lagi berbuat jahat, tetapi mulai dan terus melalukan yang baik. Zakeus bertobat bukan karena takut akan menerima hukuman, tetapi karena bergembira telah berjumpa dengan Yesus. Perjumpaannya dengan Tuhan telah mendatangkan sukacita dalam dirinya dan itu mendorongnya untuk memperbaiki hidupnya.
Makna pertobatan yang sesungguhnya adalah berhenti berbuah jahat dan mulai melakukan kebaikan. Tadinya, Zakeus hanya peduli mendapat keuntungan bagi dirinya sendiri dan tidak peduli dengan penderitaan dan kesulitan orang lain. Kini ia peduli dengan orang miskin dengan merelakan setengah dari harta kekayaannya untuk menong mereka.
Yesus datang untuk menolong orang berdosa agar bertobat dan keluar dari lingkaran dosa yang membuatnya jauh dari Allah. Yesus menghendaki supaya orang berdosa bebas dari kekuasaan dosa dan hidup sebagai orang yang berkenan pada Allah. Yesus melakukan itu dengan tatapan kasih dan sapaan kelembutan. Pertobatan sejati adalah buah tatapan belas kasih dan kelembutan. Zakeus dan pemungut cukai lainnya, yang oleh kaum Farisi dan ahli Taurat dicap sebagai pendosa karena mengumpulkan pajak bagi penjajah, menjadi tokoh positif dalam menyikapi pewartaan Yesus. Yesus tidak menjauhkan diri-Nya dari para pendosa. Dengan sapaan kasih dan kelembutan, Ia menuntun mereka ke jalan pertobatan. Orang kristen diharap ikut serta dalam tugas Kristus membawa orang kepada keselamatan dengan sapaan kelembutan dan tatapan kasih sayang. Amin.