14 Postulan OFMConv. Dalami Dasar Spiritual Fransiskan Lewat Pertemuan Dengan Orang Kusta
Komsoskam.com-Delitua – Dari tanggal 13 sampai 18 januari 2020, para postulan Ordo Saudara Dina Konventual Provinsi Maria Tak Bernoda Indonesia (OFMConv) mendapat kesempatan mengenal dan mendalami sosok Santo Fransiskus dari Assisi sang pendiri tiga Ordo yang tersebar di seluruh dunia. Kegiatan ini bertempat di Biara Santa Katarina TIga Juhar, Deli Serdang, Sumatera Utara. Para peserta berjumlah 14 para saudara Postulan. Pembawa dan pendamping kursus ini adalah saudara Fictorium Natanael Ginting, OFMConv.
Mengenal Teks Pertobatan Fransiskus dan awal misi di Indonesia
Beberapa hal penting yang dibagikan kepada para peserta adalah melihat secara langsung teks Fransiskus khususnya tentang teks-teks pertobatan Santo Fransiskus dan juga dokumen ordo tentang hidup para postulan sebagai tahap awal persiapan memasuki masa novisiat. Selain itu para postulan juga diajak untuk mengenal sejarah kehadiran OFMConv di Indonesia yang awal mula, dimulai di Bogor tahun 1937 dari Provinsi Belanda-Belgia sampai 1961 dan kemudian dilanjutkan di Kesukupan Agung Medan tahun 1967 oleh Pastor Pertama OFMConv asal Indonesia, P. Adeodatus Laibahas, OFMConv. Namun tidak berlangsung lama karena saudari maut menjemputnya pada tanggal 16 april 1967. Misi OFMConv kemudian dilanjutkan di Keuskupan Agung Medan lewat kehadiran 3 missionaris dari Italia: P. Giuseppe Brentazolli OFMConv, P. Ferdinado Severi OFMConv, dan P. Antonio Murru OFMConv.
Karya OFMConv selanjutnya berkembang dan tanggal 8 juni 2019 menjadi Provinsi Mandiri yang berkarya di beberapa keuskupan: Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Atambua, Keuskupan Tanjung Karang, Keuskupan Tanjung Selor, tahun 2007 sampai 2013 pernah berkarya di Tamdue, Napu, Palu Keuskupan Manado dan pada tahun 2015 membuka misi di Passabe, Timor Leste.
Pengalaman Bersama Orang Kusta
Pada akhir kursus ini, hari Jumat 18 Januari 2020, para postulan diajak mengenal, memahami dan mengalami secara langsung pengalaman pertobatan Santo Fransiskus. Salah satu tahap penting pengalaman pertobatan santo Fransiskus adalah pertemuan dengan orang kusta. Para postulan diajak untuk mengalami secara langsung pengalaman sang Santo yang dituangkan dalam wasiatnya, salah satu caranya dengan mengunjungi Panti rehabilitasi Kusta, Besamat, Deli Serdang. Dalam perjalanan menuju lokasi yang berdurasi sekitar 40 menit dengan menggunakan Mobil, para postulan diajak untuk membaca dengan membaca teks Wasiat Santo Fransiskus ayat 1 sampai 3.
Demikianlah bunyinya: “Beginilah Tuhan menganugerahkan kepadaku, Saudara Fransiskus, untuk mulai melakukan pertobatan. Ketika aku dalam dosa, aku merasa amat muak melihat orang kusta. Akan tetapi Tuhan sendiri menghantar aku ke tengah mereka dan aku merawat mereka penuh kasihan. Setelah aku meninggalkan mereka, apa yang tadinya terasa memuakkan, berubah bagiku menjadi kemanisan jiwa dan badan; dan sesudahnya aku sebentar menetap, lalu aku meninggalkan dunia” . (Was. 1-3: FF 110. 1-3; dari Karya- karya Fransiskus oleh Leo Laba Ladjar OFM).
Para postulan diajak untuk membaca teks ini berulang-ulang dan merenungkannya secara pribadi selama dalam perjalanan. Sesampainya di tempat, kemudian pendamping memberi keterangan singkat tentang makna dan tafsiran teks wasiat. Setelah itu para postulan kemudian secara langsung berdialog dan berbagi bersama dengan para eks Penyakit kusta yang tinggal di panti rehabilitasi.
Pertemuan ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama dan rekreasi bersama. Para postualan sangat antusias dengan seluruh kegiatan selama satu Minggu khususnya pengalaman langsung bertemu, berbicara, berdialog, berdoa dan berbagi bersama saudara-saudari di Panti rehabilitas eks Kusta Besamat. “ Selama masih ada waktu marilah kita berbuat baik (St. Fransiskus). Pace e bene. Fr. Fictorium Natanael Ginting OFMConv