JADILAH PADAKU MENURUT PERKATAANMU.
Lilin yang ke-empat dalam lingkaran adven telah dinyalakan. Tanda bahwa kita memasuki hari Minggu yang terakhir dalam masa adven. Persiapan menyambut hari jadi atau hari ulang tahun kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, hampir kelar. Tinggal menghitung hari. Lampu-lampu Natal sudah mulai berkedab-kedib di rumah-rumah, gereja-gereja, gedung-gedung bahkan di jalan-jalan kota. Lagu-lagu Natal mulai membahana diantara dentuman meriam sukacita yang terdengar sana-sini. Atribut-atribut Natal (Pohon Natal, Kandang Natal) terlihat dimana-mana. Singkat kata, sukacita siap digelar.
Ekspresi sukacita itu wajar dan pantas kita apresiasi, karena berita kehadiran Tuhan melalui peristiwa INKARNASI itu bukan sebuah berita bohong alias hoax. Bro, berita itu akurat! “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami? Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu, Putera yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Putera Allah.” Inilah yang menjadi alasan anda dan saya bersukacita.
Saudaraku! Berita kelahiran Tuhan itu sebuah berita iman yang mengingatkan orang-orang beriman bahwa hidup ini selalu dalam naungan Tuhan. Ia HIDUP, HADIR DAN SECARA EKSISTENSIAL MEMPENGARUHI HIDUP KITA. Maka hanya orang tolol atau yang tidak beriman yang menyikapi berita ini semata-mata dari aspek biologis, sehingga bertanya: Siapa bidannya, persisnya jam berapa lahir alias tangis perdana terdengar dan pertanyaan-pertanyaan insani lainnya. Justru kesadaran akan kehadiran Tuhan menggugah nubari setiap orang AGAR BERTOBAT DAN KEMBALI KE JALAN YANG BAIK DAN BENAR SEHINGGA HIDUNYA BERMAKNA BAGI DIRI DAN SESAMANYA. DARI PADA MENJADI BATU SANDUNGAN BAGI YANG LAIN.
Dialog Bunda Maria dan Malaikat Gabriel dalam ceritra Injil hari Minggu ini menunjukan bahwa Bunda Maria adalah seorang pribadi YANG BERTANGGUNGJAWAB DAN DEWASA. Bahwasana: HAMIL DAN MELAHIRKAN adalah sebuah peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan ini, karena itu harus dipertanggungjawabkan. Sisi lain dialog ini, menunjukan kualitas hidup keluarga dari bunda Maria. Kerendahan hati yang pada prinsipnya sudah bertumbuh dan berkembang dalam kebersamaan keluarga yang sederhana itu. Maria dan kedua orang tuanya; Yohakim dan Anna. Keselamatan orang banyak kiranya selalu menjadi prioritas. Tidak mengherankan Maria menjawab “Ya” atas panggilan misi Allah itu, karena menyangkut keselamatan orang banyak
Saudara dan saudariku!
Secara khusus minggu ke empat masa adven ini, mengingatkan kita bahwa: KEBAIKAN TUHAN ITU KEKAL SELAMA-LAMANYA. Warisan kebaikan Allah itu kini jelas terlihat dan dialami manusia secara nyata melaui Yesus Kristus, Sang Putera Natal. Hendaklah SEMANGAT TUHAN YANG MENGUASAI HIDUP KITA, YANG TERPANCAR DALAM DAN MELALUI KEHIDUPAN KITA SEHARI-HARI. Bersama Kristus kita menyapa Allah sebagai Bapa, “Aku akan menjadi Bapanya dan ia akan menjadi anak-Ku” Biarlah Tuhan yang bersemayam dalam kehidupan kita sehingga IA MENJADI MASYUR KARENA PERBUATAN BAIK UMATNYA. “Bagi Allah, yang berkuasa menguatkan kamu menurut Injil yang kumasyurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus…”
Kita Menyiapkan diri merayakan Natal berarti mengatakan “YA” untuk mewartakan KEBAIKAN TUHAN kepada siapapun. Apakah anda siap? “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanMu,” (Hari Minggu Adven IV – 2020)