KATEKESEOPINIREFLEKSIREVIEWS

Berkorban untuk orang lain

Loading

Sabda Tuhan, pada kesempatan ini, mengapresiasi dua janda miskin. Seorang janda di Sarfat yang memberikan roti kepada Elia (1 Raja-raja 17:10-16), dan seorang lain lagi dalam kisah Yesus, yang memberikan 2 peser, satu duit ke kotak persembahan (Injil Markus 12:41-44)

Mereka berdua, memberi dari kekurangannya, bahkan dari seluruh miliknya. Dari hasil usaha maksimal, cucuran keringat mereka sendiri. Hanya itulah modal hidup mereka.

Semangat memberi dari kedua janda ini hendaknya menginspirasi para orang beriman; menyerahkan perkara hidup kedalam tangan Tuhan. Sekilas bahwa dua janda itu seakan tidak peduli bagaimana hari esok? Sisi lain mereka menjadi “berwibawa” tidak merasa diri kecil, merasa diri tak berarti, dan merasa kalah dalam persaingan hidup yang dipertontonkan oleh orang-orang berduit. Harkat, martabat, dan kehormatan mereka tidak tergadai dengan balutan materi.

Saudara-saudariku memberikan terbaik, tersirat nilai: Sukacita dan antusiasme berkorban untuk orang lain. Tidak menghitung-hitung setelah memberi. Memberikan yang terbaik juga, tidak merupakan kesempatan untuk boros, adu status dan kekayaan serta mengharapkan balik modal yang lebih besar.

Allah memberi habis untuk umat-Nya, termasuk kewibawaan-Nya, “gambar dan rupa-Nya. Apakah Allah menyesal? Tidak! Belajarlah dari ibu kita masing-masing, Ia memberikan yang terbaik untuk anaknya, dan tidak pernah menghitung-hitung kebaikannya, bahkan pada saat-saat disakiti oleh anaknya. (Hubert OSC)

 

Facebook Comments
Baca juga  MENGHARGAI HAK ORANG LAIN DENGAN MELAKUKAN KEWAJIBANMU.

Rina Barus

Menikmati Hidup!!!

Leave a Reply