NASIONALNEWS

Sidang KWI 2019, Dalami Dokumen Abu Dhabi

Loading

Komsoskam.com-Bandung- Para Uskup se-Indonesia menghadiri sidang tahunan KWI 2019 yang berlangsung 4-14 November 2019 di Pusat Pastoral Keuskupan Bandung. Ignatius Kardinal Suharyo yang juga Ketua KWI membuka sidang dang mengutip pesan Paus Fransiskus saat kunjungan Ad Limina, pada 8-16 Juni lalu.  “Konferensi ini ‘mengakar-rumputkan’ dokumen Abu Dhabi dan diharapkan dengan pembelajaran yang ada dapat memberikan inspirasi untuk melakukan sesuatu yang bermuara pada transformasi kehidupan,” kata Kardinal Suharyo, sebagaiamana dikutip dari Mirificanews.

Sidang ini dihadiri oleh para Uskup dan Administrator dari 37 Keuskupan. 3 Uskup Emeritus, para sekretaris komisi, lembaga, sekretaria dan departemen KWI serta beberapa  perwakilan dari Dirjen Bimas Katolik, Unio Indonesia, pengamat hukum Gereja dan Konferensi Pemimpin Tinggi Tarekat Religius se-Indonesia (Koptari).

Dalam hantarannya, Ketua KWI, Kardinal Suharyo mengapresiasi Keuskupan Bandung yang telah menjadi tuan rumah dalam sidang KWI selama dua tahun terakhir. “Gedung pastoral ini mencerminkan dinamika kreatif Keuskupan Bandung, seperti Uskupnya,” kata Suharyo yang disambut bahagia hadirin. Ia menambahkan, untuk pertama kalinya sidang tahunan ini tanpa kehadiran Mgr. Yohanes Philipus Saklil, Uskup Timika yang meninggal dunia pada 3 Agustus  lalu serta menjadi sidang yang pertama bagi Mgr Kornelius Sipayung OFMCap, Uskup Agung Medan dan RD Marthen Kuayo, Administrator Apostolik Keuskupan Timika.

Para Uskup sebagaimana diharapkan oleh Paus Fransiskus akan mendalami Dokumen Abu Dhabi yang berjudul “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Dokumen ini disepakati dan ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmed Al Tayeb dalam konferensi di Abu Dhabi ,Uni Emirat Arab pada Februari lalu. Dokumen ini menjadi tanda keharmonisan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan meski dalam perbedaan agama, sehingga diharapkan saling bergandengan dan bekerjasama.

Baca juga  Menghayati Hidup Beragama Yang Inklusif Tanpa Kehilangan Identitas

Dalam sidang kali ini Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar tampil sebagai salah satu pembicara yang mengarah pada tema Sidang yakni “Persaudaraan Insani untuk Indonesia Damai.

Sementara itu Aloma Sarumaha yang mewakili Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementrian Agama yang hadir mewakili pemerintah mengatakan, “ Persaudaraan insani untuk Indonesia damai harus menjadi tekad dan komitmen kita bersama dengan berbagai cara yakni dengan memperkokoh nilai-nilai universal yang menjadi perekat.”

Mgr. Piero Pioppo, Duta Vatikan untuk Indonesia menyemangai peserta dan  mengatakan bahwa umat Katolik harus menggarisbawahi sejumlah hal termasuk kekuatan dan keberanian dalam komitmen bagi persatuan dan kekudusan yang akan mengatasi kejahatan dengan kebaikan yang mesti dimulai dari Gereja Katolik.

 

Facebook Comments

Leave a Reply