Yubelium Istimewa Kerahiman Ilahi dan Rabu Abu
Memasuki masa prapaskah, Graha Annai Velangkani mengadakan seminar singkat guna mendalami masa Yubelium Kerahiman Ilahi. Hadir sebagai pembicara, Pastor Benitius Brevoort OFMCap., didampingi pastor Alexander Silaen OFMCap. Berangkat dari dokumen Misericordiae Vultus yang berarti wajah kerahiman, Pastor Brevoort menjelaskan hal-hal praktis dan sederhana yang bisa dilakukan umat menyongong tahun kerahiman ini.
Diawali dengan penjelasan arti kerahiman yang mana merupakan cara Allah menyatakan diri sebagai Sang Kuasa yang mana juga disebut dalam salah satu doa pembukaan Ekaristi. Dalam masa perjanjian lama, Allah itu digambarkan sebagai penyabar dan penuh belas kasih. Allah memberikan Kerahimannya mengatasi siksaaan dan pemusnaan.
Dalam kitab Masmur dikatakan “Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu dan menyembuhkan segala penyakitmu. Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat (Mazmur 102,3-4).” Kemudian dalam masa perjanjian Baru, semua unsur Kerahiman Allah dinyatakan melalui Yesus yang penuh belas kasih. Dengan perumpamaan domba yang hilang, dirham yang hilang dan perumpamaan kasih Bapa dengan kedua anaknya (Luk 15,1-23), digambarkan betapa kasih Allah itu tidak berkesudahan. Demikian pula halnya diharapkan dalam hidup menggereja. Belas kasih menjadi ciri pastoral penggembalaan, saling percaya dan saling membangun sehinga seruan Yesus untuk saling berbelas kasih bisa terwujud.
Dalam keseharian, Pastor Brevoort, OFMCap., menuturkan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan sebagai bentuk belas kasih yang diinginkan oleh Allah Bapa. Praktisnya sebagaimana yang dilakukan Yesus dalam perjanjian Baru. Memberi pada yang tidak berpunya, mengunjungi orang miskin, orang sakit, yang dipenjara, memberi nasehat, menghibur, mengampuni, dan juga berdoa bagi orang yang hidup dan yang mati.
Pada masa Jubelium Kerahiman ini pula, para peziarah diajak untuk melewati Pintu Kerahiman sebagai lambang perjalanaan yang harus ditempuh oleh masing-masing orang dalam hidupnya. Secara khusus tempat peziarahan ini juga mengundang seluruh umat untuk menghayati masa prapaska dengan aneka ibadat seperti, Jalan Salib, Sakramen Tobat, Perarakan Melewati Pintu
Suci, dan Adorasi 24 jam bagi Tuhan (4 dan 5 Maret 2016). Seminar berlangsung khimat yang kemudian dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Rabu Abu.
Jansudin Saragih.