Surat Gembala Prapaskah 2025, Uskup Kornelius Sipayung OFMCap.
Saudara-saudariku terkasih dalam Kristus, umat Keuskupan Agung Medan,
Salam damai dan berkat dalam Tuhan kita Yesus Kristus!
Kita kembali memasuki masa suci Pra-Paskah, waktu yang penuh rahmat di mana kita diajak untuk merenungkan makna pertobatan, pembaruan hidup, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Tahun ini, perjalanan iman kita semakin diperkaya dengan dua tema besar yang menyentuh hidup Gereja: Fokus Pastoral Keuskupan Agung Medan: “Umat Allah yang Bermisi” dan Tahun Yubileum 2025, “Tahun Pengharapan dan Pemulihan” yang dianugerahkan kepada Gereja universal oleh Paus Fransiskus. Dua momentum ini memberikan kita kesempatan untuk semakin mendalami panggilan sebagai murid-murid Kristus yang diutus dan mengalami kasih karunia Allah yang membarui.
- Umat Allah yang Bermisi: Hidup dalam Perutusan Gereja
Sejak pembaptisan, kita semua dipanggil untuk menjadi bagian dari umat Allah yang bermisi, yakni Gereja yang hidup dan bertumbuh dalam perutusan Yesus Kristus. Misi bukan hanya milik para imam, biarawan-biarawati, atau mereka yang secara khusus diutus untuk berkarya di tanah misi, tetapi adalah tugas dan tanggung jawab setiap orang beriman. Dalam terang Yubileum ini, kita diundang untuk semakin menyadari dan menghidupi panggilan kita sebagai pewarta kasih dan kebenaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Paus Fransiskus dalam bulla Spes Non Confundit menegaskan bahwa pengharapan sejati bersumber dari kesetiaan Tuhan yang terus membimbing umat-Nya. Oleh karena itu, kita diajak untuk menjadi tanda pengharapan bagi dunia, baik dalam keluarga, komunitas, maupun dalam kehidupan sosial dan profesional kita. Kita bermisi dengan:
- Kesaksian Hidup: Menjalani hidup dengan kejujuran, kasih, dan kepedulian terhadap sesama.
- Karya Pelayanan: Melibatkan diri dalam pelayanan Gereja dan sosial, menjadi tangan kasih Tuhan bagi mereka yang kecil dan tersingkir.
- Perutusan dalam Keberagaman: Di tengah konteks multikultural Keuskupan Agung Medan, kita dipanggil untuk membangun dialog yang harmonis dengan sesama, mempererat persaudaraan, dan menjadi jembatan kasih bagi semua orang.
- Tahun Yubileum 2025: Pengharapan, Pemulihan, dan Rahmat Indulgensi
Penuh Tahun Yubileum adalah masa istimewa dalam kehidupan Gereja, di mana Allah membuka pintu rahmat-Nya secara lebih luas bagi umat beriman. Tema Pengharapan dan Pemulihan yang diangkat dalam Yubileum ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber penghiburan dan pemulihan bagi dunia yang terluka.
Sebagai bagian dari perayaan Yubileum, umat beriman diberikan kesempatan untuk memperoleh Indulgensi Penuh, yaitu pengampunan dari hukuman sementara akibat dosa-dosa yang telah diampuni. Ini adalah anugerah besar dari Gereja, yang mendorong kita untuk semakin mendekat kepada Tuhan dalam pertobatan dan pembaruan hidup.
Untuk memperoleh Indulgensi Penuh, umat diajak untuk:
- Melakukan pengakuan dosa secara sakramental dengan penuh kesadaran akan belas kasih Allah.
- Mengikuti Perayaan Ekaristi dan menerima Komuni Kudus dengan hati yang bersih.
- Mendoakan intensi-intensi Bapa Suci, sebagai tanda persatuan kita dengan Gereja universal.
- Melakukan tindakan belas kasih, seperti mengunjungi orang sakit, membantu kaum miskin, atau menghidupi kasih dalam keseharian.
- Mengunjungi Gereja Katedral atau gereja-gereja tertentu yang ditunjuk sebagai tempat ziarah Yubileum, sebagai tanda perjalanan rohani kita menuju Allah.
Tahun Yubileum ini mengajak kita untuk memperbarui hidup rohani kita, agar kita menjadi umat yang lebih berakar dalam iman dan semakin bersemangat dalam bermisi.
- Masa Pra-Paskah: Waktu untuk Bertobat dan Berubah
Melalui pertobatan yang sejati, kita membuka diri kepada rahmat Allah yang memulihkan dan memperbarui hidup kita.
- Tantangan dan Panggilan dalam Zaman Ini
Sebagai umat Allah yang bermisi, kita tidak terlepas dari tantangan zaman yang semakin kompleks. Globalisasi, materialisme, dan sekularisme sering kali menggoda kita untuk kehilangan arah dan meninggalkan nilai-nilai iman kita. Namun, justru dalam situasi inilah kita dipanggil untuk semakin teguh dalam iman, berani bersaksi tentang kasih Allah, dan menjadi pembawa harapan bagi sesama.
Saya mengajak seluruh umat Keuskupan Agung Medan untuk:
- Menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat dengan hidup yang mencerminkan nilai-nilai Injili.
- Mengutamakan persaudaraan dan rekonsiliasi di tengah keberagaman budaya dan agama.
- Membangun Gereja yang hidup dan dinamis dengan semangat pelayanan yang tulus.
Saudara-saudariku terkasih, marilah kita bersama-sama menjalani masa Pra-Paskah ini dengan penuh kesadaran akan panggilan kita sebagai umat Allah yang bermisi. Kita melangkah dengan keyakinan bahwa pengharapan dalam Kristus tidak pernah mengecewakan, seperti yang tertulis dalam Roma 5:5: “Pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”.
Semoga perayaan Paskah nanti membawa pembaruan bagi setiap hati, keluarga, dan komunitas kita. Dalam Kristus, kita menemukan pengharapan sejati yang membebaskan dan memulihkan. Semoga Tuhan memberkati perjalanan rohani kita dan menjadikan kita sungguh sebagai umat Allah yang bermisi.
Semoga perayaan Paskah nanti membawa pembaruan bagi setiap hati, keluarga, dan komunitas kita. Dalam Kristus, kita menemukan pengharapan sejati yang membebaskan dan memulihkan. Semoga Tuhan memberkati perjalanan rohani kita dan menjadikan kita sungguh sebagai umat Allah yang bermisi.
Diberkati dalam Kristus
Deus Meus et Omnia,
Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap
Uskup KeuskupanAgung Medan