Sukacita Dua Ibu Hamil
Para ibu tentu lebih mengerti dan memahami yang namanya hamil dan melahirkan. Mereka juga bisa memahami kerinduan dari ibu yang bertahun-tahun mengharapkan mempunyai momongan. Sukacita para ibu yang hamil selalu dibarengi dengan harapan dan angan-angan masa depan dari sang bayi yang masih berada dalam perut mereka.
Ibu Maria yang sedang hamil mengunjungi saudaranya Elisabeth yang juga sedang hamil. Sukacita Maria ternyata bisa mengalahkan ketakutan dan kelelahan untuk melintasi daerah pegunungan seorang diri menuju sebuah kota di daerah Yudea ke rumah saudaranya. Maria tidak peduli dengan binatang buas atau perampok yang bisa saja mencelakakan dia dalam perjalanan.
Terbayar tuntas kala Maria dan buah kandungannya, memasuki rumah saudaranya Elisabeth. Elisabeth menerima mereka dengan ramah dan penuh keakraban, dan sukacita bahkan buah kandungannya turut melonjak kegirangan. Maria tetap tenang, rendah hati, walaupun ia tahu bahwa buah kandungannya adalah Tuhan.
Tuhan memang selalu memenuhi janji-Nya. Putra Natal, Yesus Kristus itulah ujud janji Allah yang hadir sebagai sumber sukacita, pembebas, dan pembaharu hidup.
Mari kita mantapkan diri, lahir dan bathin bersama ibu Maria dan ibu Elisebeth menyambut datangnya Sang Sukacita itu. Ini merupakan momentum yang tepat juga untuk mendoakan dan menghargai para wanita.
Tidak ada alasan apapun untuk membenarkan bahwa boleh melecehkan, merendahkan, dan menjadikan kaum hawa sebagai pelampiasan nafsu bejat. Dari rahim para wanitalah, muncul generasi-generasi mendatang, yang melanjutkan kehidupan ini. (P.Hubert OSC)