SMP St Yoseph Pemuda Medan Launching Bantuan ‘Air Purifier’ dari Korsel
Medan, Menjemaat – SMP St Yoseph Pemuda – Medan, Sabtu (23 Maret), menggelar launching penyaring udara (air purifier) di Wisma Paroki Katedral Medan. Peluncuran teknologi penyaring udara dari Korea Selatan ini, dihadiri perwakilan Aerosol Research & Technology Plus (Art +), Insoo Chang; Direktur YPK Don Bosco KAM; RD. Jody Turnip; Kepala Sekolah SMP St. Yoseph Pemuda Medan, Cawir Tarigan; Senator Sumut, Parlindungan Purba, dan perwakilan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Perusahaan asal Korsel, Aerosol Research and Technology Plus (Art+), menjalin kerja sama dengan Indonesia dengan mendonasikan air purifier (pembersih udara) ke instansi pendidikan dan SMP Santo Yoseph Pemuda Medan sebagai pilot project untuk program tersebut.
Senator Sumatera Utara, Parlindungan Purba memberi sambutan, bahwa dirinya mulai menjalin relasi dengan Art+ sejak tahun lalu. “Korporasi ini sangat peduli isu lingkungan hidup. Klop dengan bidang saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di bidang energi, pangan dan udara. Kita mendorong melalui percontohan di sekolah ini akan lanjut ke industri dan lembaga lainnya,” ujarnya seraya menjelaskan, donasi tersebut didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Walikota Medan.
“Mereka mengatakan ingin membantu mempersiapkan alat pembersih udara dan monitoring kondisi udara. Saya bilang boleh dan saya mengajukan Sumut tepatnya Kota Medan sebagai lokasinya. Lalu SMP Santo Yoseph sebagai penerimanya. Ini merupakan yang pertama di Indonesia dengan nilai donasi Rp 1,5 miliar,” kata Parlindungan.
Pastor Jody turut menyampaikan apresiasi atas sumbangsih teknologi 15 unit air purifier tersebut. “Saya sempat bertanya: mengapa bantuan ini diberikan kepada kami? Ternyata memang bantuan ini memang bermanfaat. Kita sangat berterima kasih. Saya berharap dengan adanya alat ini, situasi sekolah jadi lebih baik,” ucapnya.
Perwakilan Aerosol Research and Technology Plus, Insoo Chang dan Ki-tai Kang menyebutkan, Indonesia dipilih sebagai negara penerima donasi karena diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan polusi udara tertinggi di dunia. Selain Indonesia, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya juga melaksanakan kegiatan serupa di negara yang memiliki tingkat polusi udara yang tinggi.
“Di lingkungan pendidikan, ini yang pertama. Di Jakarta kita juga sudah lakukan kerja sama dengan kawasan industri. Di harapkan ini menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia, dan ini merupakan pilot project,” kata Chang.
(Ananta Bangun)