RUMAH PEMBINAAN FRANSISKAN NAGAHUTA “OASE DAN RUMAH DOA BAGI JIWA YANG KOSONG”
Sejarah Singkat
Rumah Pembinaan Fransiskan (RPF) Nagahuta diresmikan 22 Februari 1994 oleh Mgr. Pius Datubara OFMCap. Rumah pembinaan ini terletak di Desa Nagori Bosar, Kecamatan Panombeian Panei, Pematangsiantar- Sumatera Utara. Maksud dan tujuan awal pendirian RPF adalah untuk pengembangan spiritualitas fransiskan bagi keluarga fransiskan. Namun seiring perjalanan waktu, RPF menjadi tempat pelayanan rohani yang terbuka untuk umum.
Banyaknya permintaan dan kebutuhan pelayanan retret dari sekolah-sekolah dan dari berbagai kelompok kategorial lainnya, menjadikan RPF sebagai tempat pembinaan rohani yang tidak hanya diperuntukkan bagi internal keluarga fransiskan, tetapi juga untuk pelayanan umat Allah. Walaupun pelayanan di RPF telah terbuka bagi umat Allah secara umum, tetapi tujuan dan maksud awal tetap diprioritaskan. Maka, RPF tetap menjadi rumah bersama untuk pembinaan dan pengembangan spiritualitas fransiskan, seperti: Kursus Persiapan Kaul Kekal (KPKK), Retret Tarekat Fransiskan, Kapitel Kapusin, Retret para Imam KAM, Pesta Kaul Kekal Kapusin dan Pesta Keluarga Fransiskan.
Keterbukaan perkembangan ruang pelayanan RPF adalah bagian dari semangat persaudaraan Fransiskan yang universal yang dari sejak awal dihidupi oleh St. Fransiskus Assisi. Karya kerasulan Kapusin yang penuh kasih dan ketulusan hati diwujudkan di tempat ini demi menunjukkan kasih Allah yang senantiasa membimbing dan mencintai umat-Nya. Iman katolik dan spiritualitas fransiskan disajikan sedemikian rupa untuk pengembangan dan pendalaman hidup rohani keluarga fransiskan pada khususnya dan umat Allah pada umumnya. Melalui kata dan perbuatan dalam kerangka pelayanan, semangat dan nilai fransiskan menjadi bagian integral bagi seluruh karya pelayanan di RPF Nagahuta. Pada tanggal 22 Februari 2019, RPF telah genap berumur 25 tahun dan telah merayakan pesta perak.
Alam yang Indah dan Asri
Rumah Pembinaan Fransiskan (RPF) menjadi salah satu destinasi rohani yang sangat diminati oleh banyak orang karena didukung oleh alam yang indah dan asri. Ketika memasuki areal RPF, mata dan hati kita akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan asri. Para pengunjung yang datang ke RPF Nagahuta akan merasa terpukau dengan pesona keindahan alamnya karena dihiasi dengan pepohonan yang hijau dan bunga-bunga indah yang tertata rapi. Alam RPF menjadi semakin indah dan damai karena dihiasi oleh kicauan burung-buruang yang merdu serta letaknya yang jauh dari keramaian. Keindahan alam RPF nagahuta menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung dan peserta bina rohani karena mampu memberikan ketenangan dan kedamaian hati. Menurut kebanyakan para pengunjung dan orang-orang yang telah mengalami pengolahan hidup rohani di RPF Nagahuta, alam RPF bagaikan “kepingan surga” di dunia yang memancarkan keindahan dan kedamaian.
Dilarang menangkap “saudara burung”. Sebuah tulisan yang terpampang di pintu gerbang ketika memasuki areal RPF Nagahuta. Setiap orang yang datang ke RPF Nagahuta sangat paham dengan tulisan ini. Setidaknya tulisan ini memberi pesan, “Jangan menangkap atau membunuh makhluk hidup yang ada di lokasi RPF Nagahuta, karena kita saudara”. Tulisan itu juga hendak memberi pesan dan ajakan agar setiap orang mampu mencintai alam seperti mencintai dirinya sendiri.
Menghadirkan Spiritualitas Fransiskan
Sebagai saudara dina kapusin, para saudara yang berkarya di RPF berusaha semaksimal mungkin melayani para pengunjung dan peserta bina rohani dengan ramah, santun dan bersaudara, sesuai dengan kharisma St. Fransiskus Assisi. “Menjadi saudara bagi semua” adalah salah satu keutamaan yang ditunjukkan oleh para pastor, suster, bruder dan frater yang berkarya di RPF. Keutamaan ini juga yang dibagikan dan diwartakan kepada para pengunjung dan peserta yang datang ke RPF. Maka, melalui kegiatan retret, rekoleksi, outbound, camping rohani dan kegiatan rohani lainnya, nilai-nilai spritualitas fransiskan diwartakan kepada para peserta agar menjadi bagian dari dirinya dan mampu diaplikasikan dalam hidup. Pelayanan di RPF juga memberikan penyadaran agar setiap orang mampu bersaudara dengan alam sebagai salah satu cara untuk menghargai Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Maka, identitas sebagai saudara kapusin yang bersahaja, ramah, rendah hati dan ringan tangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan para saudara kapusin yang berkarya di RPF. Semangat ini juga ditunjukkan kepada semua karyawan-karyawati yang bekerja di RPF yang lebih dari 80 persen adalah beragama Muslim.
Setiap pengunjung dan peserta bina rohani yang datang ke RPF senantiasa dilayani dengan semangat persaudaraan. Oleh karena itu, RPF menjadi “oase rohani” yang memberikan kedamaian dan kebahagiaan bagi hati yang merindukan Tuhan. Melalui jubah coklatnya yang unik dan anggun, para saudara kapusin yang berkarya di RPF menunjukkan sikap pelayanan yang rendah hati. Hal itu ditunjukkan melalui sapaan yang hangat dan bersaudara serta mampu menjadi pendengar yang baik bagi setiap orang yang mau mencurahkan isi hatinya. Melalui cara ini, para saudara kapusin hendak menunjukkan bahwa identitas kekapusinan itu tidak hanya ditunjukkan melalui jubah, tetapi yang terutama adalah menghadirkan kekapusinan melalui kata dan perbuatan.
Program yang Matang dan Fasilitas yang Mendukung
Rumah Pembinaan Fransiskan (RPF) Nagahuta merupakan tempat pembinaan yang menyajikan paket kegiatan rohani seperti: retret, rekoleksi, outbound, camping rohani dan beragam kegiatan rohani lainnya. Semua kegiatan ini dikemas dengan baik sesuai dengan “citarasa khas fransiskan kapusin” yang menyenangkan dan transformatif. Seturut kebutuhan kaum milenial, RPF merancang program pembinaan kaum muda milenial dengan memadukan antara retret dan pembinaan karakter melalui outbound dan camping rohani. Untuk kelompok kategorial, RPF juga merancang dan menyajikan bahan-bahan retret dan rekoleksi yang aktual dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Kemasan produk retret, rekoleksi, outbound, camping rohani dan kegiatan kerohanian lainnya yang disajikan di RPF, senantiasa diperbaharui melalui studi bersama tim retret. Bahan-bahan senantiasa di up date tanpa mengesampingkan substansi rohani. Iman kekatolikan dan spiritualitas fransiskan menjadi fundasi utama produk rohani di RPF Nagahuta. Melalui cara dan usaha ini, pelayanan di RPF mampu menjadi “oase dan rumah doa” yang menyejukkan dahaga dan kerinduan akan Tuhan. Dan, apa yang telah disajikan oleh RPF, telah terbukti mampu memberikan kebahagiaan dan semangat baru sebagaimana diungkapkan oleh para peserta yang telah mengalami pengolahan hidup rohani di RPF.
Selain membenahi program pelayanan, RPF Nagahuta juga senantiasa membenahi berbagai fasilitas yang mendukung untuk proses pelayanan pembinaan. Fasilitas yang tersedia di RPF antara lain, tiga unit rumah penginapan. Masing-masing unit terdiri dari 15 kamar, yang bisa menampung 150 orang dewasa. Setiap ruangan dihiasi kutipan kata-kata St. Fransiskus Assisi. Sementara, untuk ruang pertemuan, RPF Nagahuta menyediakan 2 aula (besar dan kecil) serta ruang rekreasi. Ada juga Kapel Pace e Bene dengan dua ruang doa kecil di samping kiri dan kanan. Di belakang Kapel ada Ruang Adorasi dan di depan kapel terdapat Gua Maria dengan patung Bunda Maria berukuran lima meter yang berada persis di tengah area RPF Nagahuta. Terdapat juga kolam renang dan lapangan outbound serta arena camping rohani. Dan, yang tidak kalah penting adalah sarana jalan salib yang bernuansa alam. Fasilitas di RPF senantiasa dilengkapi agar setiap orang yang datang ke RPF merasa nyaman dan tidak kekurangan suatu apapun. Perawatan, penataan dan pengembangan fasilitas tahap demi tahap senantiasa dilakukan untuk menjaga dan menambah nilai kompetitif RPF.
Oase dan Rumah Doa bagi Jiwa yang Kosong
RPF Nagahuta telah berdiri kokoh selama 25 tahun dengan visi: “rumah pembinaan hidup beriman, bersaudara, bersukacita dan bersahaja dalam spiritualitas kapusin”. Melalui visi ini, RPF Nagahuta hadir sebagai “oase rohani dan rumah doa” bagi setiap orang yang ingin menimba kekuatan rohani. Segala bentuk pelayanan di RPF mengajak setiap orang untuk selalu berefleksi atas segala karunia hidup, meneguhkan iman, memperkaya jiwa dan mengisi relung-relung hati. Oleh sebab itu, pelayanan di RPF Nagahuta tidak fokus pada keuntungan tetapi lebih mengutamakan semangat pelayanan bagi umat Allah, terutama yang haus akan sapaan Tuhan. “Ketika pekerjaan dan kesibukan membuat banyak orang merasa stres dan kehilangan semangat hidup, RPF Nagahuta mampu menjadi oase dan rumah doa yang memberikan kesegaran dan semangat baru melalui pembinaan mental spiritual”. Oleh karena itu, RPF Nagahuta hadir sebagai oase di padang tandus dan rumah doa bagi jiwa yang haus akan Tuhan yang mampu menyegarkan perjalanan hidup rohani setiap hari.
RPF Nagahuta dikelola atas dasar kasih sesuai dengan spiritualitas St. Fransiskus Assisi, yaitu “Menggali keutamaan diri lewat pengolahan hidup dan pembinaan karakter dalam kesatuan dengan Tuhan dan alam semesta”. Maka, setiap orang yang telah menimba kekuatan rohani di RPF Nagahuta, diharapkan mampu menjadi perpanjangan kasih Allah dengan menjadi manusia baru yang akan bertumbuh dan berbuah di hadapan Tuhan dan sesama. Menjadi manusia baru berarti, meninggalkan manusia lama dan mampu menunjukkan semangat dan kehidupan yang baru.
Meski didesain secara khas Katolik, bukan berarti RPF Nagahuta hanya diperuntukkan bagi umat Katolik, tetapi terbuka bagi semua agama. Oleh karena itu, tema perayaan pesta perak RPF pada tahun yang lalu adalah: “Rumah-Ku adalah rumah doa bagi segala bangsa (Luk 19:45-48). Melalui tema ini hendak ditunjukkan bahwa RPF Nagahuta adalah tempat pembinaan rohani bagi semua orang. Oleh karena itu, RPF Nagahuta banyak dikunjungi oleh umat Protestan dan umat Muslim, entah sekadar berkunjung atau mengadakan kegiatan rohani. Semua ini atas satu keyakinan pada apa yang dihidupi oleh St. Fransiskus: saudara bagi semua. Kita patut bersyukur dan berbangga hati karena hingga sekarang RPF Nagahuta sangat diminati banyak orang sebagai tempat pengolahan hidup rohani. Setiap tahun RPF telah membina dan mendampingi puluhan ribu peserta dari berbagai kalangan dan tingkat usia. Semua ini bisa terjadi karena RPF Nagahuta senantiasa menyajikan bentuk pembinaan yang kreatif, bersaudara, inovatif dan mampu menjawab tuntutan zaman serta bisa menjadi oase dan rumah doa bagi setiap jiwa yang merindukan sapaan Tuhan. Pace e bene!
P. Masro Situmorang OFMCap