NASIONALNEWS

Presiden Jokowi Siap Tutup Perusahaan Pencemar Danau Toba

Loading

Komsoskam.com – Samosir – Pemerintah Republik Indonesia kembali menegaskan posisi Danau Toba sebagai salah satu prioritas pengembangan pariwisata utama Indonesia. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke sekitar wilayah Danau Toba dalam 3 hari lalu (27-31/7/2019).

Di tengah maraknya perhatian akan pengembangan destinasi wisata ini, Danau Toba masih tersangkut masalah pencemaran air karena Keramba Jaring Apung (KJA) dari sejumlah perusahaan Ikan merusak kualitas air yang juga digunakan warga untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah berjanji akan mengambil langkah serius untuk memperbaiki kualitas air Danau Toba. “Ya dilihat dulu dong (perusahaan yang diduga melakukan pencemaran). Ini di sebelah mana yang dibutuhkan untuk wisata dan di mana yang untuk rakyat. Akan kita lihat. Kita ini kan ada 28 (destinasi wisata). Kita juga bekerja sesuai rancangan besarnya seperti apa,” katanya. “KJA akan kita selesaikan, sudah ada expert khusus untuk urusan air. Masalah hutan juga akan kita ambil dan ditanami lagi. Kalau kajian komplit, kita carikan solusi,” tambahnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang turut mendampingi Jokowi menegaskan, terkait KJA di Danau Toba, pemerintah memiliki penasihat dari Finlandia. Pemerintah tidak peduli dengan perusahaan apapun jika dianggap mencemari Danau Toba, maka izinnya akan dicabut. “Kita tidak peduli dengan perusahaan apapun. Sudah hampir 35 ke 40 tahun, sudah cukuplah pencemarannya. Ini kan soal pariwisata, kalau tidak bersih, maka tidak ada yang datang. Kalau hasil studi menunjukkan ada pencemaran, jika harus ditutup akan kita tutup,” tegas Luhut.

Baca juga  Sampah Plastik Indonesia Peringkat 2 Terparah di Dunia

Terkait pengembangan destinasi wisata kelas dunia ini, pemerintah setidaknya menganggarkan dana sebesar Rp 3,5 triliun untuk pembangunan dan penataan lokasi wisata serta infrastruktur pendukung yang dilakukan secara bersamaan.

“Termasuk pengembangan Sumber Daya Manusia yang akan dibangun Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata. Ini paralel, tidak bisa hanya produk atau SDM saja. Lingkungan juga,” tegasnya.

Kunjungan Presiden Jokowi sejak 29 hingga 31 Juli 2019 ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ia menyempatkan menyapa warga dan mengunjungi hampir ke seluruh titik destinasi di kawasan Danau Toba, mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Toba Samosir, dan Samosir.

Perhatian atas pengembangan potensi Danau Toba ini dinilai akan meningkatkan kesejahteraan warga sekitar dan meningkatkan kunjungan wisata dari mancanegara.

 

Facebook Comments

Leave a Reply