Catat! Kuliah Online Unika Atma Jaya Jakarta Dimulai 16 Maret
Komsoskam.com – Universitas Katolik (Unika) Indonesia Atma Jaya segera memberlakukan sistem pembelajaran kuliah online sebagai dampak mewabahnya virus corona Covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Melalui surat pemberitahuan resmi yang ditujukan pada dosen dan tenaga kependidikan, kuliah online tersebut akan dimulai pada 16 Maret 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Sehubung dengan perkembangan wabah COVID-19, dengan ini kami mengimbau kepada Ibu/Bapak Dosen dan Tenaga Kependidikan untuk meminimalkan kegiatan perkuliahan dengan tatap muka per tanggal 16 Maret 2020.
Perkuliahan diarahkan secara online atau dengan pemberian tugas,” demikian pernyataan surat edaran yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr. A. Praseyantoko.
Dalam suratnya, Praseyantoko mengatakan bahwa ketentuan kehadiran kuliah minimal 75 persen bagi mahasiswa pun tidak akan diperhitungkan lagi. Bahkan, pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) Genap 2019/2020 yang rencananya berlangsung pada 23 Maret-3 April 2020 juga akan dilakukan secara online atau dengan metode take home test. Kendati demikian, Rektor menegaskan kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan agar tetap hadir seperti biasa.
“Kegiatan perkuliahan setelah UTS Semester Genap 2019/2020 didorong untuk dilakukan secara kombinasi dengan perkuliahan online,” sambungnya.
Sementara bagi dosen yang ingin tetap melakukan perkuliahan dengan tatap muka, wajib berkoordinasi dan melapor ke masing-masing fakultas dan mengingatkan mahasiswanya yang sudah mulai merasakan gejala virus agar segera berobat dan beristirahat di rumah. Rektor juga mengimbau agar seluruh kegiatan yang mengundang banyak orang segera ditunda.
“Apabila kegiatan tersebut tidak dapat ditunda, dimohon Fakultas/Biro/Unit melaporkan kegiatan tersebut kepada Warek Bid. Kemahasiswaan dan Alumni,” tulisnya.
Di akhir surat pemberitahuan itu, Praseyantoko mengimbau agar dosen, tenaga pendidik, staf, dan mahasiswa memastikan kondisi kesehatannya masing-masing. “Apabila sudah mulai merasakan gejala yang mirip dengan gejala terindikasi Covid-19, harap segera berobat ke klinik atau rumah sakit dan meminta surat rekomendasi untuk beristirahat di rumah,” lanjutnya.
Rektor memastikan bahwa ketidakhadiran dosen, tenaga pendidik, dan staf tidak berpengaruh pada cuti tahunan. “Ketidakhadiran tidak akan memotong cuti tahunan” pungkasnya.
Seperti diketahui, virus asal Wuhan, China ini menjadi ancaman nyata di seluruh dunia. Virus ini sudah menginfeksi 134.812 orang di 128 negara, dan membunuh 4.984 korbannya. Namun, angka kesembuhan pun terus meningkat. Berdasarkan data worldmeter, sekitar 70.395 pasien dinyatakan sembuh.
Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menginformasikan total pasien positif corona berjumlah 34 orang per Rabu, 11 Maret 2020. Sementara pasien sembuh ada 2 orang, dan meninggal satu orang.