KATEKESEOPINIREFLEKSIREVIEWS

KRISTUS SUMBER IMAN YANG BENAR

Loading

RP. Hubertus Agustus Lidy, OSC

Kis. 9 : 26–31, I Yoh 3:18–24, Yoh 15:1–8.

Sumber yang baik, benar, dan berkualitas, pasti menghasilkan sesuatu yang baik, benar, dan berkualitas. Sebaliknya sumber yang tidak jelas dan tidak berkualitas pasti menghasilkan sesuatu yang buruk, provokatif, dan tidak membuahkan kebaikan.

Iman kita bersumber dari Yesus Kristus. So pasti terpercaya dan andalan. Benar, menghasilkan kebaikan, dan kualitasnya terjamin.

Setiap orang Kristen terpanggil agar selalu mendalami, mengikuti tuntunan, arahan, ajaran Yesus kristus, dan percaya serta melakukan ajaran-ajaran Kristus itu dalam kehidupan sehari-hari. Pasti berdampak dan berbuah baik bagi diri, orang lain, dan alam semesta. “Barang siapa tinggal dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tak dapat berbuat apa-apa.”

Sebagai orang beriman ketergantungan kita pada Tuhan itu mutlak. Bagi kita, mustahil, hidup tanpa Tuhan. “Sama seperti ranting tak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah; jikalau kamu tidak tinggal dalam Aku.” Kala kita melepaskan diri dari sumber itu maka sudah pasti tidak akan selamat. Ibarat cabang-cabang anggur tak terpisah dengan batangnya, kalau terpisah maka cabang-cabang itu akan layu dan kering. “Barang siapa tidak tinggal dalam Aku, ia akan dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakan ke dalam api lalu dibakar.”

Baca juga  Hari Raya Pentekosta

Saudara dan saudariku. Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan menambah keyakinan kita bahwa Tuhan itu baik dan menginginkan agar kita menjadi baik, dan menjadi berkat bagi orang lain. Barnabas dalam bacaan pertama Minggu ini berkisah tentang Saulus yang bertobat, karena perjumpaan dengan Tuhan, kepada murid-murid Yesus di Yerusalem. Perjumpaan dengan Tuhan mengkonversi pribadi Saulus ke Paulus, yang sebelumnya menganiaya Tuhan dan kini menjadi Rasul Tuhan.

Bagaimana kita berjumpa dengan Tuhan? Kita berjumpa dengan-Nya, dalam dan melalui kasih. Beranjak dari sumber yang benar. “Dan inilah perintah-Nya supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.” Bagi kita sebagai orang beriman, tentu kontras dan omong kosong kalau seseorang mengatakan bahwa ia bagian dari Allah tetapi membenci, menghojat, dan mencelakakan diri dan orang lain, Misalnya dengan bom bunuh diri. Orang yang sehat dan pintar tidak akan percaya hal itu.

Allah itu maha pengasih dan pengampun.

Mari kita menghayati kebersamaan dengan Tuhan, dalam dan melalui KASIH, bermula dari diri dan keluarga, lalu merambat ke komunitas-komunitas, gereja, serta kerbesamaan dengan orang-orang lain.

Kita sebagai pengikut Kristus alias murid-murid Tuhan, memuji dan memuliakan Allah sang kasih yang membuahkan kebaikan. “Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu menyatakan bahwa kamu murid-murid-Ku.” (Hari Minggu Paskah V – 2021)

Baca juga  BACAAN INJIL, KAMIS 17 SEPTEMBER 2020

 

Facebook Comments

Rina Barus

Menikmati Hidup!!!

Leave a Reply