Hukum Yang Paling Utama dalam Hidup
Ketika Yesus berdialog dengan salah seorang ahli Taurat perihal hukum yang paling utama pantas diapresiasi. Yesus mengakui kebenaran-Nya terhadap orang-orang yang menjadi lawan debat. Berawal dari pertanyaan ahli Taurat, apa hukum yang paling utama? Yesus menanggapi: “kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia seperti diri sendiri”. Hal ini merupakan hukum yang utama. Ahli Taurat itu mengakui, hukum kasih itu lebih besar dari doa, kurban bakar dan kurban sembelihan.
Dalam sejarah perjalanan keselamatan, Musa telah memperingatkan orang-orang Israel sebelum mereka memasuki tanah Terjanji. Agar orang-orang Israel selalu mencintai Allah leluhur mereka, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Allah itulah yang mengahantar orang-orang Israel ke tanah Terjanji, bukan alah-allah yang lain. Peringatan Musa itu penting karena orang-orang Israel bisa melupakan Allah kalau mereka sudah hidup senang di tanah Terjanji.
Doa dan kurban seyogiannya merupakan ungkapan ketulusan dalam mengasihi Tuhan dan sesama, yang merupakan keuatamaan dalam hidup. Harus kita akui kadang doa-doa dan kurban hanya menjadi ritual show, munafik, pamer diri dan lepas tanggung jawab. Kasih pada prinsipnya ungkapan kemanusiaan dan kerendahan hati kepada Allah yang menciptakan kita dan sesama sebagai rekan dalam perjalanan hidup di dunia ini. Apagunanya doa, derma, dan sumbangsih besar tapi tak ada relasi dan hubungan baik dengan Tuhan dan sesama? (RP. Hubert A. Lidy OSC)