Vatikan: Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan
Departemen Evangelisasi Vatikan merilis pesannya untuk Hari Pariwisata Sedunia 2025, dengan menyerukan perlindungan lingkungan, wisatawan dan pekerja, serta menawarkan harapan Kristiani.
Pariwisata harus ditandai dengan keadilan dan rasa hormat terhadap Ciptaan dan untuk Tahun Yubelium ini, mereka yang bekerja di bidang pariwisata harus mengungkapkan harapan Kristiani. Elemen-elemen ini diuraikan dalam pesan Vatikan untuk Hari Pariwisata Sedunia ke-46 tahun 2025, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 27 September, dengan tema ‘Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan.’
Dalam pesannya, Uskup Agung Rino Fisichella, Wakil Prefek Dikasteri untuk Evangelisasi, mendesak penghormatan dan perlindungan terhadap sumber daya bumi, serta promosi pariwisata melalui praktik yang adil, dengan adopsi gaya hidup berkelanjutan.
Mengingat mobilitas global, Uskup Agung Fisichella mencatat, “diperlukan penggunaan sumber daya yang berdampak signifikan pada kesehatan manusia dan lingkungan.”
Oleh karena itu, ia mengimbau mereka yang bekerja di bidang pariwisata untuk mencari solusi yang menghormati keberlanjutan lingkungan.
Keadilan, perhatian, dan kewaspadaan
Pariwisata, menurut Uskup Agung Fisichella, memunculkan masalah keadilan, termasuk bagaiamana menawarkan upah yang adil bagi mereka yang bekerja di bidang pariwisata.
“Peningkatan jumlah wisatawan yang tak terelakkan harus diimbangi dengan penawaran yang sesuai,” katanya. Ia menambahkan “Kepadatan, di beberapa tempat, menimbulkan tantangan serius sehingga hal ini perlu dicegah melalui intervensi tepat waktu dan dengan memanfaatkan perangkat yang disediakan oleh teknologi.”
Partisipasi komunitas Kristen dalam pariwisata
Uskup Agung Fisichella mengingatkan bahwa komunitas Kristen juga berpartisipasi dalam pariwisata, khususnya melalui keramahtamahan yang mereka berikan kepada para peziarah dan wisatawan.
Oleh karena itu, ia menggarisbawahi, tempat-tempat suci didorong untuk tetap menjadi “ruang-ruang suci spiritualitas yang autentik, tempat hati menemukan penghiburan dan refleksi atas pertanyaan-pertanyaan mendasar kehidupan yang didorong melalui keheningan, doa, dan dialog dengan para pria dan wanita.”
Uskup Agung Fisichella, yang Dikasterinya bertugas mengawasi Tahun Suci 2025, menegaskan kembali keinginannya agar “Yobel dapat mengilhami tanda-tanda harapan dengan mempromosikan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.” Selain itu, ia mengumumkan bahwa Kongres Dunia Kesembilan tentang Pelayanan Pastoral Pariwisata akan diadakan di Roma dari tanggal 16-19 Oktober. Ia menyebutnya sebagai “kesempatan penting untuk merenungkan bersama tema-tema ini dan komitmen yang ingin dilakukan Gereja sehingga pariwisata juga dapat berkembang sebagai alat untuk penginjilan dan kemajuan manusia.”
Vaticannews