Sapaan Gembala Uskup Agung Medan edisi Juli 2025
Menyambut Perayaan 75 tahun SMCS: Menumbuhkan Panggilan Suci di Tengah Tantangan Zaman
Salam damai sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan penuh syukur dan sukacita, saya menyapa seluruh keluarga besar Seminari Menengah Christus Sacerdos (SMCS) Pematangsiantar, para imam, para formator dan staf pembimbing, alumni, para seminaris, serta seluruh umat beriman Keuskupan Agung Medan dan sekitarnya.
Perayaan 75 tahun SMCS adalah momen rahmat. Ini bukan hanya tentang merayakan usia, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen bersama untuk memelihara dan menumbuhkan panggilan suci di tengah tantangan zaman.
Tantangan Zaman: Mengapa Banyak Gugur di Tengah Jalan? Kita tidak dapat menutup mata bahwa para seminaris hari ini tumbuh dalam dunia yang jauh berbeda dari masa lalu. Mereka hidup dalam budaya instan dan konsumtif, ketergantungan pada teknologi dan gawai, krisis identitas serta tekanan mental, minimnya keheningan batin dan dialog yang sehat dan realitas keluarga yang tak selalu kondusif bagi pertumbuhan panggilan.
Paus Benediktus XVI pernah mengingatkan: “Panggilan tumbuh dalam tanah keheningan dan doa yang mendalam. Bila dunia riuh dan hati manusia tak lagi hening, benih panggilan pun sulit tumbuh.” Maka, kita perlu menciptakan kembali ekosistem formasi yang memungkinkan benih panggilan tumbuh, berakar, dan berkembang.
Transformasi Formasi: Jalan Gereja yang Bijaksana
Dalam Ratio Fundamentalis Institutionis Sacerdotalis (2016), Gereja menegaskan pentingnya formasi yang integral dan relasional – menyentuh seluruh aspek hidup manusiawi, spiritual, intelektual, dan pastoral. Paus Fransiskus menekankan bahwa formasi imam adalah proses transformasi yang berlangsung seumur hidup.
Saya mengajak seluruh staf pembina dan guru spiritual: Jadilah pembimbing yang hidup dari doa, bukan hanya pengatur disiplin . Jadilah pendamping yang mendengarkan dengan hati, bukan hanya penegak aturan. Jadilah teladan iman dan pengabdian yang gembira, bukan hanya pengajar. Santo Yohanes Bosco memberikan teladan bagaimana mendampingi generasi muda. “Bukan cukup hanya membuat mereka dicintai, tetapi mereka harus tahu bahwa mereka dicintai.” Don Bosco menanamkan pendidikan yang berakar pada cinta, kehadiran nyata, dan keteladanan.
Paus Yohanes Paulus II dalam Pastores Dabo Vobis menegaskan bahwa seorang imam dibentuk dalam semangat Kristus Gembala, yang mengenal, mencintai, dan menyerahkan diri bagi domba-dombanya. Semangat Kristus ini sudah harus ditanamkan dan menjadi habitus sejak masa formatio di Seminari.
Peran Umat Beriman: Menyemai dan Mendukung Panggilan
Panggilan bukan urusan seminari saja. Ini adalah milik Gereja, tanggung jawab kita semua. Paus Fransiskus dalam Christus Vivit menulis “Panggilan tidak tumbuh dalam ruang steril, tetapi dalam komunitas yang berdoa, memberi teladan, dan mendampingi.”
Untuk itu saya mengajak seluruh umat beriman: Doakanlah para seminaris dengan tekun. Jadilah keluarga yang mendukung dan menumbuhkan benih panggilan. Dukunglah pendidikan calon imam secara moral dan finansial. Ini adalah investasi rohani untuk masa depan Gereja dan bangsa.
Bila Tuhan menggerakkan hati Anda, berkorbanlah dengan sukacita. Karena setiap imam yang setia lahir dari doa banyak orang dan pengorbanan tanpa pamrih.
Harapan
Saya bermimpi, SMCS menjadi: Tempat di mana seminaris bertransformasi menjadi pelayan Kristus yang rendah hati dan setia. Tempat di mana para formator menjadi bapak rohani dan sahabat dalam perjalanan panggilan. Tempat di mana umat beriman mendukung, mendoakan, dan mencintai para calon gembala umat.
Kardinal Robert Sarah berkata: “Imam yang sejati adalah seorang pria yang dibentuk di kaki salib.” Maka formasi sejati hanya mungkin terjadi dalam semangat Kristus yang menyerahkan diri. Kita merayakan 75 tahun bukan untuk berhenti, melainkan untuk memulai langkah baru. Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan harapan dan keberanian.
Semoga Tuhan yang telah memulai karya-Nya yang baik di Seminari Menengah Christus Sacerdos, menyempurnakannya sampai pada hari Kristus Yesus. Tuhan memberkati.
+Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap Uskup Keuskupan Agung Medan
Sapaan ini juga terbit di Majalah Menjemaat, edisi Juli 2025